Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan, masyarakat tak bisa serta merta menyalahkan dokter, karena mereka tak memiliki alat pendeteksi keaslian vaksin.

"Kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan dokter. Dokter tidak punya alat mendeteksi vaksin ini asli atau tidak. Apalagi ada cap-cap semisal BPOM," kata dia di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa.

Pihak rumah sakit, lanjut dia, juga tak bisa sepenuhnya menjadi tumpuan kesalahan. "Yang harus bertanggung jawab lembaga pemerintah. Jangan Kementerian Kesehatan, BPOM menyalah-nyalahkan rumah sakit. Nanti bisa muncul tindak anarkis," tutur dia.

Dia mengatakan demi mengentikan peredaran vaksin palsu aparat perlu memanggil para distributor vaksin. Bahkan, bila ada, aparat harus mengungkap titik gelap dalam tata niaga vaksin.

"Presiden harus mendukung ikhtiar membuka (pelaku pemalsu vaksin), jika dalam prosesnya, tata niaga ada titik gelap. Importir ilegal. Impor vaksin diberikan pada satu BUMN terbatas. Distributor hanya empat perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini seharusnya segera dipanggil," ujar Fahri.