Jakarta (ANTARA News) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar siap mengampanyekan arti pentingnya menjaga dan memelihara lingkungan lewat sederet film bertema lingkungan hidup dengan target utama anak-anak muda.

Pendiri dan Direktur Festival Film Internasional untuk Lingkungan, Kesehatan, dan Budaya (IFFEHC) Damien Dematra, Senin, kepada pers di Jakarta menjelaskan Menteri LHK mengemukakan perlunya kampanye film lingkungan hidup itu dalam diskusi yang berlangsung di Jakarta pada 12 Juli 2016.

Diskusi yang membahas beberapa isu aktual tentang lingkungan hidup itu dihadiri mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup Sarwono Kusumaatmadja, mantan Juru Bicara Kepresidenan Wimar Witoelar, aktivis lingkungan hidup, serta pengurus IFFEHC dan Dewan Kreatif Rakyat (DKR).

Diskusi itu didahului dengan pemutaran film "Home" yang merupakan juara umum IFFEHC 2016, karya sutradara asal Perancis Yann Arthus-Bertrand dan film musik "Lagu Untuk Alam" karya Natasha Dematra.

Para peserta diskusi memberikan dukungan dan masukan positif setelah menyaksikan cuplikan-cuplikan film tersebut serta berharap film tentang lingkungan hidup itu dapat ditonton oleh sebanyak mungkin orang.

Pada kesempatan itu Menteri LHK juga mengemukakan, sederet film dengan tema lingkungan hidup akan diputar bagi kalangan pelajar dan mahasiswa Indonesia di bioskop-bioskop, sebab film bahkan diyakini dapat mengubah sebuah negara.

Keyakinan itu muncul mengingat dalam Konferensi Tingkat Tinggi PBB tentang Perubahan Iklim ke-21 di Paris pada Desember 2015, para petinggi Perancis merekomendasikan film "Home" kepada Menteri LHK sebagai film yang dianggap telah mengubah masyarakat Perancis menjadi warga yang lebih peduli lingkungan.

Menurut Damien Dematra, pada IFFEHC di Paris, "Home" menjadi film terbaik Festival Film Lingkungan Hidup 2016. Film tersebut merupakan sebuah film dokumenter yang digadang-gadang banyak pihak sebagai film "pengubah dunia".

"Film ini mengangkat tema lingkungan yang telah rusak dan bagaimana memperbaikinya. Film ini sarat dengan pesan sosial terkait lingkungan hidup serta memiliki teknik sinematografi yang sangat bagus," katanya.

Ia menambahkan, film asal Perancis itu dibuat dengan semua pengambilan gambarnya dilakukan dari helikopter dan shooting dilakukan di lima benua. Film ini dapat membantu memberi peringatan pada dunia tentang apa yang terjadi dengan lingkungan hidup saat ini.