Partai Golkar bersyukur kudeta militer Turki gagal
17 Juli 2016 15:58 WIB
Foto yang diunggah oleh pejabat kedutaan besar Turki di Washington, yang menggambarkan penangkapan prajurit-prajurit pemberontak yang mencoba menguasai Istana Presiden, Jumat waktu setempat (15/7/2016). (Turkish Press Office)
Jakarta (ANTARA News) - Partai Golkar bersyukur atas kegagalan upaya kudeta militer yang akan menggulingkan kepemimpinan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, beberapa hari lalu.
"Upaya kudeta militer di dalam negara demokrasi sesungguhnya sangat tidak dibenarkan. Ada cara yang lebih demokratis dan prosedural dalam kekuasaan negara dan pemerintahan," kata Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto, di Jakarta, Minggu.
Menurut mantan ketua DPR yang namanya menjadi fokus pada kasus saham PT Freeport Indonesia ini, terlalu mahal harga yang harus dikorbankan bagi bangsa dan negara Turki jika kudeta militer itu terjadi.
"Turki di bawah Kepemimpinan Presiden Erdogan telah menjadi kekuatan ekonomi yang diperhitungkan di antara negara-negara di Eropa dan juga dunia," kata Novanto.
Selain itu, kata dia, demokrasi di Turki juga telah menunjukkan kompatibilitas Islam dengan nilai-nilai demokrasi dalam praktik bernegara.
"Partai Golkar mengecam dan mengutuk upaya-upaya inkonsitusional dalam perebutan kekuasaan di Turki dan juga di negara-negara lainnya," katanya.
Ia pun berharap Erdogan segera dapat menyelesaikan konflik politik di Turki dan pemulihan situasi politik kembali menjadi kondusif.
Ia juga meminta kepada WNI, baik yang sedang melancong, belajar dan bekerja di Turki, untuk menjauhi pusat-pusat keramaian agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sebelum benar-benar kondisinya pulih seperti sedia kala.
"Upaya kudeta militer di dalam negara demokrasi sesungguhnya sangat tidak dibenarkan. Ada cara yang lebih demokratis dan prosedural dalam kekuasaan negara dan pemerintahan," kata Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto, di Jakarta, Minggu.
Menurut mantan ketua DPR yang namanya menjadi fokus pada kasus saham PT Freeport Indonesia ini, terlalu mahal harga yang harus dikorbankan bagi bangsa dan negara Turki jika kudeta militer itu terjadi.
"Turki di bawah Kepemimpinan Presiden Erdogan telah menjadi kekuatan ekonomi yang diperhitungkan di antara negara-negara di Eropa dan juga dunia," kata Novanto.
Selain itu, kata dia, demokrasi di Turki juga telah menunjukkan kompatibilitas Islam dengan nilai-nilai demokrasi dalam praktik bernegara.
"Partai Golkar mengecam dan mengutuk upaya-upaya inkonsitusional dalam perebutan kekuasaan di Turki dan juga di negara-negara lainnya," katanya.
Ia pun berharap Erdogan segera dapat menyelesaikan konflik politik di Turki dan pemulihan situasi politik kembali menjadi kondusif.
Ia juga meminta kepada WNI, baik yang sedang melancong, belajar dan bekerja di Turki, untuk menjauhi pusat-pusat keramaian agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sebelum benar-benar kondisinya pulih seperti sedia kala.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: