"Kami akan membuka pos pengaduan, untuk memberikan informasi kepada pasien maupun masyarakat tentang vaksin yang digunakan di rumah sakit ini," kata Kepala Bidang Pelayanan RS Bhakti Asih, dr Ferdy Ramadanil, di Tangerang, Minggu.
Pemerintah telah mengungkap belasan nama rumah sakit, klinik, bidan praktek, pedagang, penyalur, dan pembuat vaksin palsu, beberapa hari lalu.
Menurut Ramadanil, masyarakat dapat bertanya secara rinci maupun meminta data vaksin yang didistribusikan di rumah sakit tersebut.
Ia menambahkan, kendati hanya satu vaksin diduga palsu di rumah sakit itu, yakni vaksin ATS (Anti Tetanus Serum), manajemen rumah sakit itu tetap akan mendirikan pos pengaduan.
"Beberapa pasien sempat menanyakan soal peredaran vaksin palsu, makanya kami akan membuka pos," kata dia.