Jakarta (ANTARA News) - Posko pengaduan korban vaksin palsu di Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, pada Minggu pukul 09.57 WIB akhirnya mulai melayani pengumpulan data dari orang tua korban yang menunggu sejak pagi hari.
Letak posko pengaduan yang berada di lahan parkir di bagian belakang RS menimbulkan pertanyaan dari Aliansi Korban Vaksin Palsu RS Harapan Bunda yang menilai hal itu tidak patut dan layak.
"Di mana-mana crisis center itu adanya di depan bukan di belakang, ini di belakang jelas menyulitkan bagi keluarga korban yang hendak menyerahkan pendataan," kata Sekretaris Aliansi Korban Vaksin Palsu RS Harapan Bunda, Herlin Ika, di posko pengaduan, Minggu.
Herlin menyayangkan sikap pengelola RS yang memilih mendirikan posko pengaduan di halaman belakang RS, padahal sebelumnya pihak keluarga meminta posko pengaduan dilayani di aula depan.
"Nyatanya aula depan malah dikunci oleh pihak RS. Kami sudah jadi korban ditanggapi dengan tidak layak pula," kata Herlin.
Pantauan ANTARA News di lokasi setelah awalnya hanya menempatkan dua petugas untuk melayani pengaduan dari korban vaksin palsu, kini RS Harapan Bunda menempatkan lima petugas untuk melayani pengadu.
Pengadu diminta mengisi beberapa informasi yang diperlukan oleh pihak RS terkait aduan mereka, yakni nama orang tua; nama anak; nama dokter; jenis vaksin, dan; tanggal layanan pemberian vaksin.
Korban pertanyakan kelaikan posko pengaduan vaksin palsu RS Harapan Bunda
17 Juli 2016 11:11 WIB
Dua petugas Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur melayani pendataan korban vaksin palsu di posko pengaduan, Minggu (17/7/2016). (ANTARA News/Gilang Galiartha)
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: