Jakarta (ANTARA News) - Melihat perawakan Takeru Kobayashi (38) layaknya bintang iklan setinggi 173 centimeter dan berat badan 58 kilogram. Siapa sangka ia adalah pelahap yang menghabiskan 22 porsi mie instan goreng dalam waktu 3 menit di area Pekan Raya Jakarta (PRJ), Sabtu.

Ia juga pernah melahap tuntas 130 taco dalam waktu 10 menit pada 2014 di ajang Gringo Bandito Taco Challenge, Amerika Serikat (AS). Sebanyak 93 hamburger juga sempat dituntaskannya dalam waktu 8 menit dan 62 potong pizza dalam 12 menit.

Di PRJ, dibantu beberapa gelas air mineral, tanpa henti Kobayashi menghabiskan mie instan yang disediakan oleh panitia. Satu piring ia habiskan dalam waktu sekitar 3 detik.

Kobayashi, yang sudah 15 tahun menekuni lomba makan cepat (competitive eating), mengatakan bahwa tidak makan sebanyak itu sehari-harinya, dan hanya makanan sehat.

"Saya hanya makan banyak untuk lomba," kata Kobayashi kepada wartawan di Jakarta.



Ketertarikannya terlibat dalam ajang lomba macan cepat bermula ketika masih kuliah. Kala itu ia tertarik pada lomba makan nasi kari di salah satu restoran di Jepang.

"Makan 5,1 kilogram nasi kari. Waktu itu rekor di Jepang," katanya.

Ternyata, salah seorang temannya menulis ke sebuah stasiun televisi di Jepang, dan menceritakan kemampuan Takeru Kobayashi.

Televisi tersebut lalu mengundang Kobayashi untuk ikut lomba makan yang mereka adakan. Setelah keluar sebagai pemenang, televisi tersebut mengirimnya ke AS untuk ikut lomba makan hotdog.

Ia tertarik menggeluti lomba makan cepat karena pesan orang tuanya semasa kecil, yakni harus makan supaya badan kuat.

Semasa sekolah menengah atas, laki-laki yang sering dipanggil Kobi itu mengaku sering mendapat kiriman makanan dari teman-teman perempuannya.

"Sayang kalau tidak dimakan," ujarnya sambil tertawa.

Kobayashi terbiasa latihan tiga bulan sebelum mengikuti lomba makan.

Latihan makan cepat bagi Kobayashi bukan hanya terkait berapa banyak sanggup dihabiskannya, namun juga porsi air yang dikonsumsi.

Sehari menjelang lomba, ia bisa minum 12 liter air. Banyak minum juga membantunya agar tidak tersedak, yang belum pernah ia alami saat banyak makan.

Meski pun sanggup banyak makan, bobotnya tetap seimbang karena selalu menimbang sebelum dan setelah lomba.

Ia pun rajin berolahraga untuk menjaga bentuk tubuhnya, seperti lari, kardio dan angkat beban.

Kini ia menyiapkan diri untuk mengikuti lomba tahunan makan taco di AS pada akhir Juli 2016.

Makanan apa yang ia hindari di lomba? "Otak sapi," kata Kobi, yang pernah menghabiskan 57 otak sapi dalam 15 menit.