Ulan Bator (ANTARA News) - Wakil Presiden M. Jusuf Kalla (JK) menyatakan keprihatinannya atas upaya kudeta oleh pihak militer di Turki, dan menyampaikan salam kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan, serta berharap masalah itu dapat segera terselesaikan secara baik.

"Saya sampaikan keprihatinan atas apa yang terjadi di Turki," kata Wapres Kalla, di sela-sela menghadiri Konperensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara dan Eropa (KTT ASEM) di Ulan Bator, Mongolia, Sabtu.

Wapres JK menjelaskan dirinya telah menelepon Duta Besar (Dubes) RI untuk Turki, Wardana, dan juga mantan Dubes Turki, Zakaria, untuk mengetahui perkembangan politik yang terjadi di negara yang berbatasan dengan Benua Asia dan Eropa itu.

Menurut Wapres, dari penjelasan Zakaria, yang saat ini juga menjadi staf Presiden Erdogan, belum jelas apakah usaha kudeta tersebut dilakukan oleh sebagian tentara atau yang lain, kemduaian siapa sponsornya dan berbagai motif lainnya.

"Jadi, kita menunggu saja, karena belum jelas. Yang pasti, saya sudah sampaikan salam ke Presiden Erdogan. Saya sampaikan rasa keprihatinan saya," kata Wapres JK.

Wapres mengakui secara pribadi Presiden Erdogan adalah sahabatnya, sehingga mengharapkan masalahnya dapat segera diselesaikan dan ke masa depan ia mampu memerintah secara lebih baik.

Terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Turki, Wapres JK menghimbau agar tetap tenang, tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah.

"Para WNI di sana tetap tenang saja, karena biasanya pengambilan kekuasaan tidak banyak memakan korban jiwa," demikian Wapres Kalla.

Saat ini ada sekira 3.000 WNI yang berada di Turki dan mayoritas di antara mereka adalah mahasiswa.