Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir sedikit lebih rendah pada Jumat (Sabtu pagi WIB), tertekan oleh penguatan dolar dan data ekonomi AS.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 4,80 dolar AS, atau 0,36 persen, menjadi menetap di 1.327,40 dolar AS per ounce.

Emas diletakkan di bawah tekanan karena indeks dolar AS naik 0,47 persen menjadi 96,55 pada pukul 18.15 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Logam mulia berada di bawah tekanan lebih lanjut ketika laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada Jumat menunjukkan penjualan ritel jauh lebih kuat dari yang diharapkan, dengan indeks penjualan ritel utama naik 0,6 persen.

Para analis mencatat bahwa penjualan mobil yang lebih rendah dari yang diperkirakan, tetapi penguatan penjualan di sektor lainnya telah mengimbangi pelemahan tersebut.

Pada data ekonomi lainnya, laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan indeks harga konsumen meningkat sesuai dengan perkiraan sebesar 0,2 persen selama Juni.

Perak untuk pengiriman September turun 15,70 sen, atau 0,77 persen, menjadi ditutup pada 20,165 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 10,20 dolar AS, atau 0,92 persen, menjadi ditutup pada 1.094,40 dolar AS per ounce, demikian mengutip Xinhua.

(A026)