Presiden izinkan Bulog beli bawang merah
14 Juli 2016 17:45 WIB
Seorang pegawai Bulog melakukan pengecekan kondisi bawang merah di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (8/6/2016). (ANTARA FOTO/Jojon/pras/16.)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengizinkan Perum Bulog untuk membeli bawang merah petani seharga Rp15.000 per kilogran dalam upaya membantu petani agar tetap memperoleh keuntungan.
"Saat ini produksi bawang merah melimpah dan dengan Bulog membeli seharga Rp15.000 per kilogram maka petani sudah memperoleh keuntungan," kata Presiden Joko Widodo kepada pers di Istana Negara Jakarta, Kamis.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat bertatap muka dengan sejumlah redaktur media massa, yang juga dihadiri oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, serta Juru Bicara Presiden Johan Budi.
Menurut Presiden, pemerintah juga akan mengekspor bawang merah karena produksi dalam negeri saat ini sedang melimpah.
Harga bawang merah di pasaran mencapai Rp11.000-Rp12.000 per kilogram, yang membuat petani merugi.
Dari hasil kunjungan ke sejumlah produsen bawang merah seperti di Nusa Tenggara Barat dan Brebes, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri berdialog dengan para petani bawang dan mereka mengatakan tidak menginginkan apa-apa asalkan harga jual bisa stabil Rp15.000 per kilogram .
"Nanti kalau harga anjlok dan tidak ada yang beli justru petani tak mau lagi menanam bawang merah. Ini yang harus kita hindari," kata Presiden Jokowi.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pemerintah akan terus membantu petani bawang agar tetap mau menanam dan memproduksi, mengingat komoditas tersebut sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia.
"Jangan sampai kalau petani bawang rugi terus-menerus dan tidak mau menanam bawang lagi malah jadi masalah nantinya," katanya.
"Saat ini produksi bawang merah melimpah dan dengan Bulog membeli seharga Rp15.000 per kilogram maka petani sudah memperoleh keuntungan," kata Presiden Joko Widodo kepada pers di Istana Negara Jakarta, Kamis.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat bertatap muka dengan sejumlah redaktur media massa, yang juga dihadiri oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, serta Juru Bicara Presiden Johan Budi.
Menurut Presiden, pemerintah juga akan mengekspor bawang merah karena produksi dalam negeri saat ini sedang melimpah.
Harga bawang merah di pasaran mencapai Rp11.000-Rp12.000 per kilogram, yang membuat petani merugi.
Dari hasil kunjungan ke sejumlah produsen bawang merah seperti di Nusa Tenggara Barat dan Brebes, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri berdialog dengan para petani bawang dan mereka mengatakan tidak menginginkan apa-apa asalkan harga jual bisa stabil Rp15.000 per kilogram .
"Nanti kalau harga anjlok dan tidak ada yang beli justru petani tak mau lagi menanam bawang merah. Ini yang harus kita hindari," kata Presiden Jokowi.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pemerintah akan terus membantu petani bawang agar tetap mau menanam dan memproduksi, mengingat komoditas tersebut sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia.
"Jangan sampai kalau petani bawang rugi terus-menerus dan tidak mau menanam bawang lagi malah jadi masalah nantinya," katanya.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016
Tags: