Jakarta (ANTARA News) - Perdana Menteri Selandia Baru John Phillip Key akan melakukan kunjungan ke Indonesia selama tiga hari, mulai 17 hingga 19 Juli 2016, kata Direktur Asia Timur Pasifik Kementerian Luar Negeri RI Edi Yusup.
"Kedatangan PM Selandia Baru John Key akan didampingi delegasi, yang terdiri dari pejabat negara dan CEO Selandia Baru. Isu utama yang akan menjadi fokus pembahasan dalam kunjungan ini adalah isu ekonomi," kata Edi Yusup di Jakarta, Kamis.
PM John Key akan tiba di Indonesia pada 17 Juli dan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo pada 18 Juli.
Menurut Edi, selama kunjungan PM John Key di Jakarta, akan ada tiga nota kesepahaman yang ditandatangani antara pemerintah Indonesia dan Selandia Baru, yaitu Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang energi terbarukan, pariwisata, dan penanganan penangkapan ikan secara ilegal (IUU Fishing).
Selain itu, kata dia, dalam kunjungan keduanya ke Indonesia, PM Selandia Baru juga akan mengikuti serangkaian kegiatan, antara lain menghadiri Forum Bisnis ASEAN-Selandia Baru, mengunjungi salah satu perusahaan di Cikarang, serta mengunjungi Surabaya untuk bertemu dengan Gubernur Jawa Timur.
Edi menjelaskan bahwa kunjungan PM John Key ke Indonesia itu juga bertujuan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, terutama di bidang perdagangan.
Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Selandia Baru ditargetkan mencapai empat miliar dolar AS.
"Kita juga ingin meningkatkan kerja sama investasi Selandia Baru di Indonesia. Nilai investasi diharapkan meningkat terutama investasi untuk produk susu. Kita mau Indonesia menjadi production base (basis produksi) untuk produk susu Selandia Baru," ujar dia.
Lebih lanjut dia mengatakan kedua negara pun berupaya meningkatkan kerja sama di bidang energi terbarukan dan peternakan.
"Kita (Indonesia) ingin belajar dari Selandia Baru untuk meningkatkan kapasitas kita dalam cattle breeding (pengembangbiakan ternak)," jelas dia.
PM Selandia Baru akan berkunjung ke Indonesia
14 Juli 2016 15:04 WIB
Perdana Menteri Selandia Baru John Key (AFP PHOTO/David Rowland)
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016
Tags: