Jakarta (ANTARA News) - Film tentang penyair Wiji Thukul yang hilang berjudul "Istirahatlah Kata-Kata" akan diputar pertama kali di Locarno International Film Festival ke-69, Swiss.

Film yang mengambil kisah hidup penyair Wiji Thukul selama masa pelarian pada tahun 1996 setelah peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996 ini adalah karya film panjang kedua sutradara asal Yogyakarta, Yosep Anggi Noen.

"Membaca puisi-puisi Wiji Thukul adalah membaca catatan harian tentang rumah sederhana, nasi, roti yang tak terbeli dan cerita-cerita tetangga. Wiji menunjukkan bahwa puisi mampu disusun dari keseharian, bukan saja bunga-bunga kata. Wiji menyajikannya dalam puisi yang lugas sekaligus lugu sehingga sangat efektif mencatat jaman dan mengoreksi kekuasaan pada masa itu," tutur Yosep Anggi Noen melalui siaran pers, Jakarta, Kamis.

"Istirahatlah Kata-Kata" yang memiliki judul internasional "Solo, Solitude" ini masuk dalam kompetisi pada secsion Concorso Cineasti del presente, merupakan ajang kompetisi para pembuat film dari berbagai belahan dunia yang terpilih berkompetisi untuk film pertama atau keduanya.

Film panjang pertama Yosep Anggi Noen "Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya" pertama kali juga ditayangkan pada kompetisi yang sama pada tahun 2012.

"Film ini didedikasikan untuk penonton Indonesia. Terutama generasi muda. Segera kami akan membawa film ini pulang dan mengusahakannya tayang di bioskop Indonesia," kata sang Produser, Yulia Evina Bhara.

"Istirahatlah Kata-Kata" adalah produksi kolaborasi Yayasan Muara, KawanKawan Film, Partisipasi Indonesia, dan LimaEnam Films.

Terlibat di dalamnya sebagai pemain adalah Gunawan Maryanto, Marissa Anita, Melanie Subono, Eduwart Boang, Arswendy Nasution, Davi Yunan.

Festival Locarno berlangsung dari 3-13 Agustus 2016.