Jakarta (ANTARA News) - Menurut sebuah laporan terbaru dari perusahan riset Kantar Worldpanel, persaingan Apple vs. Samsung telah berakhir seiring dengan banyak produsen smartphone lain yang mulai mengambil persentase serius di pasar smartphone global.

Untuk tiga bulan yang berakhir pada Mei 2016, Samsung menyumbang 36 persen dari penjualan smartphone di Amerika Serikat, sementara Apple hanya 29 persen.

Namun, jika dipersempit Samsung Galaxy S7/Galaxy S7 edge versus Apple iPhone 6s/6s Plus, Samsung hanya memimpin 1,4 persen (16 persen vs. 14,6 persen).

Cara lain untuk melihat flagship Samsung mengalahkan penjualan iPhone di Amerika Serikat, smartphone ikonik Apple tersebut biasanya menampakkan dirinya di puncak tangga lagu AS.

Kebanyakan pembeli Galaxy S7 dan iPhone 6s bertahan dengan apa yang telah mereka gunakan. Hanya 5 persen dari pembelian Galaxy S7/ Galaxy S7 edge datang dari pengguna iPhone yang berganti brand.

Sebaliknya, 14 persen dari pembeli iPhone merupakan pengguna yang beralih dari Samsung. Sebanyak 88 persen dari pengguna iPhone dan 86 persen dari pengguna Samsung mengatakan bahwa mereka akan tetap menggunakan merek yang mereka gunakan saat ini.

Apple dan Samsung memonopoli industri smartphone di Amerika Serikat dan di Inggris Raya. Pada dua pasar tersebut, Apple dan Samsung mendominasi urutan sepuluh besar.

Di pasar lain, hal tersebut sangat berbeda. Di Tiongkok, pasar smartphone terbesar di dunia, Samsung pernah memimpin pangsa pasar sebesar 34 persen. Dua tahun kemudian, angka tersebut menyusut ke 9 persen.

Xiaomi yang pernah sesaat menduduki posisi teratas di negara tersebut, turun kembali seiring dengan Apple dan Huawei yang berebut kekuasaan di Tiongkok. Untuk saat ini, Huawei memegang kepemimpinan di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Kantar mengatakan Apple vs. Samsung telah berakhir dikarenakan perusahaan lain berada di atas mereka. Huawei adalah salah satu yang menyatakan akan melampaui Apple dan Samsung pada 2021. Untuk mencapai tujuan itu, Huawei berencana untuk mengambil langkah besar di Amerika Serikat dan India.

Perusahaan riset tersebut juga mengatakan bahwa Apple dan Samsung harus berhenti menatap satu sama lain, dan mulai menyibukkan diri mereka dengan rival seperti Huawei dan Google yang dikabarkan tengah mengembangkan handset Android-nya sendiri, demikian Phone Arena.