Pekalongan (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Pekalongan, Jawa Tengah, masih menyelidiki kasus meledaknya petasan, Rabu, yang mengakibatkan belasan warga Kelurahan Banyurip mengalami luka bakar.

Kepala Polresta Pekalongan AKBP Enriko Sugiarto Silalahi di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa saat ini Polresta belum menetapkan pelakunya karena para korban masih mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Bendan dan RSUD Kraton.

"Kami masih melakukan pendalaman mengenai kronologis kejadian tersebut. Siapa yang menggunakannya dan kronologisnya bagaimana sekarang masih dalam pemeriksaan," katanya.

Ia mengatakan Polresta sudah memerintahkan Kapolsek Pekalongan Selatan untuk melakukan razia agar kasus itu tidak terulang lagi.

Pada kasus itu, ada 12 orang mengalami luka bakar serius setelah petasan yang mereka rakit meledak, bahkan satu korban mengalami patah kaki sehingga harus diamputasi.

Seorang warga bernama Tarmuji mengatakan mereka diduga merakit petasan di bekas kandang sapi, Kelurahan Banyuurip Ageng.

Namun, kata dia, dirinya terkejut saat mendadak ada suara ledakan yang memekakkan telinga.

"Saat itu saya masih tidur di rumah mendadak ada suara ledakan. Setelah saya keluar rumah, ternyata suara ledakan berasal dari bekas kandang sapi," katanya.

Menurut dia, saat itu dirinya menemukan semua korban dalam keadaan tergeletak dengan bersimbah darah. "Warga akhirnya berinisiatif mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan," katanya.