Pesawat tenaga surya "Solar Impulse 2" mendarat di Mesir
Solar Impulse 2, pesawat pertama terbang menggunakan tenaga surya, mendarat di Ahmedabad, Selasa (10/3/2015). Pesawat tenaga surya buatan Swiss lepas landas dari Muskat di Oman Selasa pagi dan memulai etape ke dua perjalanan, upaya perdana penerbangan keliling dunia menggunakan pesawat tenaga surya untuk membuktikan terbang dapat dilakukan tanpa menggunakan bahan bakar fosil. Dalam perjalanan selama lima bulan dengan jarak 35.000 km, mesin hanya menggunakan tenaga surya. Dua pilot Swiss, Bertrand Piccard dan Andre Boschberg akan berganti alih kendali di kabin mungil selama lima hari berturut-turut di udara. (REUTERS/Jean Revillard/Handout via Reuters)
Solar Impulse 2, persawat satu kursi, terbang di atas Piramida dan mendarat di bandara Kairo pada pukul 7.10 setelah terbang selama 48 jam 50 menit, seperti yang dikutip dari Reuters.
Penerbangan perdana dimulai dari Abu Dhabi pada Maret 2015 dan dijadwalkan akan berakhir di sana.
Pesawat tersebut diterbangkan oleh penerbang asal Swiss Andre Borschberg dan Bertrand Piccard dalam kampanye teknologi energi bersih.
Solar Impulse terbang tanpa setetes bahan bakar, empat mesinnya hanya diisi energi yang dikumpulkan lebih dari 17.000 sel matahari yang ada di sayap-sayapnya.
Kelebihan energi disimpan di baterai saat siang hari agar pesawat tetap dapat mengudara saat penerbangan jarak-jauh.
Pesawat yang sayapnya melebihi Boeing 747 dengan berat seperti mobil keluarga dan tidak dirancang untuk menembus rekor kecepatan.
Burung besi itu dapat terbang hingga 8.500 meter dengan jarak tempuh 55-100 kilometer per jam (34-62 mph).
Tim Solar Impulse kini sedang mempersiapkan pendaratan terakhir dari perjalanan mereka di Uni Emirat Arab.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016