Kebakaran landa Pasar Legi Kota Blitar
12 Juli 2016 20:02 WIB
Dokumentasi: Petugas pemadam kebakaran memadamkan api saat kebakaran di Pasar Pagi Legian, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (6/1/16). Kebakaran yang diduga karena korsleting listrik tersebut mengakibatkan setidaknya 200 kios terbakar habis dan mengakibatkan kerugian mencapai Rp1 miliar lebih. (ANTARA FOTO/Wira Suryantala) ()
Blitar (ANTARA News) - Musibah kebakaran terjadi di Pasar Legi, Kota Blitar, Jawa Timur, dan saat ini petugas pemadam kebakaran masih berupaya untuk memadamkan api.
Informasi yang dihimpun, kebakaran itu terjadi pada Selasa petang. Api diketahui berasal dari kios di lantai bawah dan langsung menyebar ke seluruh lokasi. Di tempat itu, ada ratusan kios yang menjual beragam barang dagangan.
"Saat itu, situasi di pasar sudah sepi, sudah pulang semua. Tapi, dari informasi yang saya terima api berasal dari lantai bawah sebelah utara," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Bakesbangpol Kota Blitar Handoko Suhandrito di Blitar.
Ia mengatakan, tim saat ini berupaya keras untuk memadamkan api yang membakar pasar terbesar di Kota Blitar itu. Pihaknya bahkan meminta bantuan dari tim pemadam kebakaran berbagai daerah misalnya Kediri, Kabupaten Blitar, untuk membantu pemadaman tersebut.
Pihaknya belum mengetahui dengan persis penyebab kebakaran tersebut. Diduga kebakaran itu terjadi karena arus pendek, tapi untuk saat ini petugas masih fokus untuk memadamkan api.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Blitar Kota Kompol Heru Nur Hidayat, mengatakan polisi juga berupaya mengatur arus lalu lintas untuk memudahkan proses pemadaman api di pasar tersebut.
"Ini apinya cukup besar, sehingga kami mengambil langkah membantu pemadaman api. Kami sekat simpul, akses menuju ke pasar kami tutup semua," katanya.
Ia juga mengaku belum mengetahui apakah ada korban jiwa atau tidak dalam musibah tersebut. Ia berharap, mudah-mudahan dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa.
"Sampai sekarang kami belum tahu persis, mudah-mudahan tidak ada korban jiwa. Untuk saat ini, masih macet, tapi lancar, sebab masyarakat ikut menyaksikan kebakaran itu," ujarnya.
Karsumi, salah seorang pedagang mengaku sangat panik dengan kejadian itu. Ia pulang dari pasar sekitar 16.30 WIB dan belum ada musibah kebakaran. Setelah sampai di rumah, ia baru mendapatkan kabar ada kejadian itu.
"Saya saat pulang belum ada kebakaran dan di lantai bawah masih banyak yang jualan. Saya dikabari, dan saya dengan anak langsung lari," katanya.
Ia juga mengaku belum mengetahui apakah kiosnya juga ikut terbakar. Barang jualannya berada di lantai dua, sementara sumber api dari lantai dua. Ia berharap, barang jualannya bisa diselamatkan.
Sementara itu, hingga saat ini proses pemadaman api masih terus dilakukan. Mobil pemadam juga terus berdatangan untuk memadamkan api itu.
Informasi yang dihimpun, kebakaran itu terjadi pada Selasa petang. Api diketahui berasal dari kios di lantai bawah dan langsung menyebar ke seluruh lokasi. Di tempat itu, ada ratusan kios yang menjual beragam barang dagangan.
"Saat itu, situasi di pasar sudah sepi, sudah pulang semua. Tapi, dari informasi yang saya terima api berasal dari lantai bawah sebelah utara," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Bakesbangpol Kota Blitar Handoko Suhandrito di Blitar.
Ia mengatakan, tim saat ini berupaya keras untuk memadamkan api yang membakar pasar terbesar di Kota Blitar itu. Pihaknya bahkan meminta bantuan dari tim pemadam kebakaran berbagai daerah misalnya Kediri, Kabupaten Blitar, untuk membantu pemadaman tersebut.
Pihaknya belum mengetahui dengan persis penyebab kebakaran tersebut. Diduga kebakaran itu terjadi karena arus pendek, tapi untuk saat ini petugas masih fokus untuk memadamkan api.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Blitar Kota Kompol Heru Nur Hidayat, mengatakan polisi juga berupaya mengatur arus lalu lintas untuk memudahkan proses pemadaman api di pasar tersebut.
"Ini apinya cukup besar, sehingga kami mengambil langkah membantu pemadaman api. Kami sekat simpul, akses menuju ke pasar kami tutup semua," katanya.
Ia juga mengaku belum mengetahui apakah ada korban jiwa atau tidak dalam musibah tersebut. Ia berharap, mudah-mudahan dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa.
"Sampai sekarang kami belum tahu persis, mudah-mudahan tidak ada korban jiwa. Untuk saat ini, masih macet, tapi lancar, sebab masyarakat ikut menyaksikan kebakaran itu," ujarnya.
Karsumi, salah seorang pedagang mengaku sangat panik dengan kejadian itu. Ia pulang dari pasar sekitar 16.30 WIB dan belum ada musibah kebakaran. Setelah sampai di rumah, ia baru mendapatkan kabar ada kejadian itu.
"Saya saat pulang belum ada kebakaran dan di lantai bawah masih banyak yang jualan. Saya dikabari, dan saya dengan anak langsung lari," katanya.
Ia juga mengaku belum mengetahui apakah kiosnya juga ikut terbakar. Barang jualannya berada di lantai dua, sementara sumber api dari lantai dua. Ia berharap, barang jualannya bisa diselamatkan.
Sementara itu, hingga saat ini proses pemadaman api masih terus dilakukan. Mobil pemadam juga terus berdatangan untuk memadamkan api itu.
Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: