Jakarta (ANTARA News) - Penyerang Prancis, Andre-Pierre Gignac, mengaku menyesal atas kegagalannya membobol gawang Portugal karena sepakannya membentur tiang gawang pada laga yang digelar di Paris, Senin.

Gignac bahkan mengatakan kegagalan itu akan menghantuinya seumur hidup karena membuat negaranya gagal juara di hadapan penonton sendiri.

"Saya berkata kepada diri sendiri di kamar mandi, tendangan yang membentur tiang itu akan menghantui sampai akhir karir saya, dan bahkan setelah itu. Itu mimpi buruk," kata Gignac, kepada UEFA, Senin.

Gignac yang masuk sebagai pengganti Olivier Giroud nyaris menjadi pahlawan jika sepakannya dari sudut sempit di mulut gawang Portugal tidak membentur tiang gawang pada menit 90.

Penyesalan bukan hanya terlontar dari Gignac, pelatih dan penjaga gawang Prancis pun ikut meratapi kekalahan Les Blues dari Cristiano Ronaldo dan kolega.

"Sepakbola bisa sangat kejam, terutama malam ini," kata Didier Deschamps, sang pelatih Prancis.

"Sangat penting untuk berdamai dengan (kekalahan) itu. Kami merasa sangat sedih," kata kiper Prancis Hugo Lloris.

"Kami harus bangga dengan apa yang telah dilakukan. Meskipun kami kalah, kami meraup banyak hal positif dalam turnamen. Saya pikir kami sudah membuat warga Prancis bangga dan itulah hal yang paling penting." lanjut Lloris.

Publik Prancis memang dihibur dengan penampilan cemerlang Antoine Griezmann, Dimitri Payet, dan penampilan pemain lainnya sepanjang turnamen.

Tim Prancis kali ini dibangun dalam suasana sulit kesulitan setelah ditinggal bek andalan Raphael Varane yang cedera, Karim Benzema yang terlibat skandal video seks dan Mamadou Sakho yang tersandung kasus doping.

Striker Atlético Madrid yang melewatkan kesempatan mencetak gol di babak kedua juga mengatakan, "Antara kejam dan luar biasa di saat yang sama. Kami sudah melalui saat luar biasa serta momen paling menyedihkan."