PMI Bengkulu bantu selamatkan 10 anak terseret gelombang
9 Juli 2016 17:14 WIB
Ilustrasi--Apel Siaga Mudik Lebaran. PMI Pelaksana Harian (Plh) Ketua Umum PMI Ginandjar Kartasasmita (kedua kiri) melepas mobil ambulance usai apel siaga mudik lebaran 2016 di Jakarta, Jumat (24/6/2016). Menghadapi arus mudik lebaran 2016, PMI mensiagakan 219 pos pertolongan pertama gabungan, 333 unit ambulan darat, serta mobilisasi 5.632 personil yang terdiri dari sukarelawan, dokter dan paramedis yang disiagakan ditempat-tempat rawan kecelakaan, terminal, stasiun, pelabuhan dan tempat wisata. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Bengkulu (ANTARA News) - Relawan Palang Merah Indonesia Bengkulu membantu penyelamatan 10 anak yang terseret gelombang di kawasan wisata Pantai Panjang.
"Mereka luput dari pengamatan karena pengunjung pantai memang dilarang berenang," kata Sekretaris PMI Provinsi Bengkulu, Joni Saputra di Bengkulu, Sabtu.
Ia mengatakan sekitar pukul 13.00 WIB sekelompok anak berusia 10 hingga 12 tahun bermain di tepi pantai tersebut.
Mereka diketahui berasal dari kompleks yang sama dari Kelurahan Kampung Bahari, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu.
"Mereka berjumlah 12 orang yang bermain dan mandi di pinggir pantai lalu ombak besar datang dan 10 orang terseret arus," kata Joni.
Saat arus laut mulai membawa anak-anak itu ke tengah laut, mereka serentak berteriak sehinnga menarik perhatian pengunjung pantai dan langsung menghubungi relawan PMI yang membuka posko di Pantai Panjang.
Kesigapan relawan PMI dibantu sejumlah polisi pantai membuat semua anak-anak tersebut dapat diselamatkan.
"Kami langsung bawa ke pinggir dan minta mereka tidak lagi berenang, karena arus dan gelombang Pantai Panjang memang berbahaya untuk kegiatan berenang," kata Joni.
Joni mengatakan ada 25 relawan PMI yang bersiaga di posko pelayanan Pantai Panjang. Para relawan berkeliling untuk mengimbau pengunjung agar tidak berenang di pantai tersebut.
Para pengunjung yang ingin berenang dan bermain air di laut diarahkan ke Pantai Jakat, sekitar empat kilometer dari Pantai Panjang.
"Mereka luput dari pengamatan karena pengunjung pantai memang dilarang berenang," kata Sekretaris PMI Provinsi Bengkulu, Joni Saputra di Bengkulu, Sabtu.
Ia mengatakan sekitar pukul 13.00 WIB sekelompok anak berusia 10 hingga 12 tahun bermain di tepi pantai tersebut.
Mereka diketahui berasal dari kompleks yang sama dari Kelurahan Kampung Bahari, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu.
"Mereka berjumlah 12 orang yang bermain dan mandi di pinggir pantai lalu ombak besar datang dan 10 orang terseret arus," kata Joni.
Saat arus laut mulai membawa anak-anak itu ke tengah laut, mereka serentak berteriak sehinnga menarik perhatian pengunjung pantai dan langsung menghubungi relawan PMI yang membuka posko di Pantai Panjang.
Kesigapan relawan PMI dibantu sejumlah polisi pantai membuat semua anak-anak tersebut dapat diselamatkan.
"Kami langsung bawa ke pinggir dan minta mereka tidak lagi berenang, karena arus dan gelombang Pantai Panjang memang berbahaya untuk kegiatan berenang," kata Joni.
Joni mengatakan ada 25 relawan PMI yang bersiaga di posko pelayanan Pantai Panjang. Para relawan berkeliling untuk mengimbau pengunjung agar tidak berenang di pantai tersebut.
Para pengunjung yang ingin berenang dan bermain air di laut diarahkan ke Pantai Jakat, sekitar empat kilometer dari Pantai Panjang.
Pewarta: Helti MS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: