Muara Teweh (ANTARA News) - Puncak arus balik Idul Fitri 1437 Hijriyah dari dan ke Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah melalui angkutan sungai menggunakan kapal cepat di pelabuhan terapung di Sungai Barito, diperkirakan terjadi Minggu (10/7).
"Puncak arus balik Lebaran 2016 diperkirakan berlangsung besok (Minggu)," kata seorang petugas tiket speedboat Hermanto,di Muara Teweh, Sabtu.
Arus balik dari pelabuhan daerah Pemkab Barito Utara menuju Muara Teweh-Buntok, Muara Teweh-Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya dan Muara Teweh - Tumpung Laung Kecamatan Montallat, Sabtu mulai ramai.
Kemudian sebaliknya penumpang yang tiba di Muara Teweh dari Buntok dan Tumpung Laung relatif banyak, speedboat atau kapal cepat yang tiba sama dengan berangkat mencapai lima unit.
"Penumpang dari Muara Teweh dan sebaliknya mulai ada lonjakan," katanya.
Kepala UPTD Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (LLASDP) pada Dinas Perhubungan Barito Utara, M Nurdin mengakui arus balik sungai diperkirakan mencapai puncaknya Minggu besok.
"Pada arus mudik dan balik Lebaran ini kami menyiapkan armada berupa puluhan unit angkutan sungai yang melintasi Sungai Barito untuk mengantisipasi lonjakan penumpang," katanya.
Armada moda angkutan sungai tersebut di antaranya kapal cepat (speed boat) 60 unit, sisanya 30 unit perahu bermotor long boat, dan satu unit bus air. Sarana transportasi sungai ini khusus untuk melayani warga di pedalaman dan desa yang tidak bisa dilalui moda angkutan darat.
Angkutan sungai yang pelabuhannya berada di kawasan Jalan Panglima Batur Muara Teweh melayani beberapa desa di pedalaman Sungai Barito dan kabupaten terdekat.
Kapal cepat melayani masyarakat dari Muara Teweh-Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya, disiapkan sebanyak 20 unit dengan tarif sebesar Rp185.000 per orang.
Kemudian Muara Teweh-Buntok Kabupaten Barito Selatan ada 25 unit dengan biaya Rp180 ribu/orang serta Muara Teweh-Tumpung Laung Kecamatan Montallat disiapkan 15 unit kapal cepat dengan tiket Rp120 ribu/penumpang.
Selain itu, disiapkan perahu bermotor (mesin motor) jurusan Muara Teweh-Puruk Cahu dengan biaya Rp120.000/orang. Sedangkan bus air untuk jurusan Muara Teweh-Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dengan tarif Rp90 ribu/orang.
Khusus bus air hanya satu yang masih bertahan, hanya sekali dalam sepekan, setelah angkutan darat dari Muara Teweh untuk keluar daerah sudah lancar.
"Para pengguna jasa bus air ini biasanya orang yang tidak tahan melalui angkutan darat karena mabuk darat sehingga sarana ini masih bisa bertahan meski jumlahnya masih sedikit, namun tahun ini tidak bisa beroperasi karena Sungai Barito surut," kata dia.
Sepinya penumpang ini karena pemudik banyak memilih transportasi darat menggunakan jasa bus maupun biro perjalanan (travel) karena jalan darat sudah baik, sehingga mereka memilih jalan darat.
Puncak arus balik melalui Sungai Barito Minggu
9 Juli 2016 11:59 WIB
Ilustrasi - Sebuah feri penyeberangan Banjarmasin-Barito Kuala yang sarat penumpang melintasi Sungai Barito Kalimantan Selatan.(ANTARA FOTO/Herry Murdy Hermawan)
Pewarta: Kasriadi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: