Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebutkan, 49 titik panas terpantau melanda Sumatera yang tersebar pada tujuh provinsi dari total 10 provinsi di pulau tersebut.

"Dari pantauan satelit baik Terra dan Aqua, hari ini terdapat 49 titik panas di Sumatera. 14 titik diantaranya, terpantau berada di Provinsi Riau," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru, Kamis.

Dia kemudian merinci, 13 titik panas diantaranya berada Sumatera Utara, kemudian Nanggroe Aceh Darussalam menyumbang 7 titik, Sumatera Barat terpantau 4 titik, diikuti Jambi 3 titik, wilayah Lampung 2 titik dan Bengkulu 2 titik panas.

Menurutnya, sepanjang pekan ini titik panas mulai bermunculan setiap hari, di mulai awal pekan ini seperti Senin (4/7) terpantau 23 titik, 15 titik diantaranya berada di Riau.

Kemudian Selasa (5/7) sebanyak 131 titik panas melanda Sumatera, 49 titik terkosentrasi di Riau dan pada Rabu (6/7) terdeteksi 49 titik panas mucul di Sumatera, 21 titik diantaranya berada di provinsi ini.

"Bulan ini merupakan puncak musim kemarau di Sumatera, setelah bulan sebelumnya merupakan awal musim. Sehingga titik panas dan titik api masih fluktuatif karena hujan masih membasahi bumi, meski curahnya telah berkurang," katanya.

Sugarin menjelaskan, 14 titik panas di Riau tersebar pada delapan kabupaten/kota seperti Pelalawan 5 titik, Kampar, Rokan Hulu, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir masing-masing memberi sumbangan 2 titik serta Rokan Hilir kali ini menyumbang 1 titik panas.

Dari total jumlah titik panas di Riau itu, terdapat enam titik dipastikan sebagai titik api atau berpotensi terjadinya kebakaran lahan dan hutan terutama di lahan gambut dengan memiliki tingkat kepercayaan di atas 70 persen.

"Hanya enam titik yang menjadi titik api yang tersebar di Pelalawan dan Indragiri Hilir sama-sama dua titik, Kampar dan Indragiri Hulu masing-masing memberi sumbangan 1 titik api," ucap dia.