Warga Bogor ziarah kubur di hari kedua Lebaran
7 Juli 2016 09:40 WIB
Dokumentasi umat berdoa di makam keluarganya di TPU Kalimulya I, Depok, Jawa Barat, Minggu (14/6). Menjelang bulan Ramadan umat muslim melakukan ziarah kubur untuk mendoakan keluarga dan kerabatnya yang telah wafat. (ANTARA FOTO/Indrianto Suwarso)
Bogor, Jawa Barat (ANTARA News) - Hari kedua Lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah/2016, Kamis, dimanfaatkan warga Bogor dan sekitarnya untuk berziarah kubur di sejumlah pemakaman, sehingga suasana di sana lebih ramai dari biasanya.
Mulai dari pukul 07.00 WIB, pemakaman Sirnaraga, Kampung Pabuaran, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, sudah ramai dikunjungi sejumlah keluarga yang datang berziarah ke makam sanak saudaranya.
Menurut Aceng penjaga makam, pemakaman itu pemakaman keluarga yang kebanyakan ditempati warga sekitar Ciampea.
Pemakaman Sirnaraga sudah ada sejak 50 tahun lalu, memiliki luas sekitar 300 meter persegi, terdapat lebih dari 100 makam.
Ia mengatakan, ziarah kubur biasa dilakukan warga setelah hari kedua dan ketiga Lebaran. Mereka kebanyakan berziarah dari pagi hingga siang hari. Mereka datang dalam satu kelompok keluarga, dengan jumlah lebih dari lima orang, ada yang berjalan kaki ke kuburan ada juga yang membawa sepeda motor dan roda empat.
Tradisi ziarah kubur menjadi budaya masyarakat Indonesia. Mengunjungi keluarga yang sudah meninggal, membersihkan kuburnya dan mendoakannya dengan membaca doa adalah ritualnya, tergantung agama yang dianut.
Selain itu, bersedekah usai berziarah juga menjadi tradisi. Penjaga makam membuat kotak amal di gerbang jalan menuju pemakaman yang bertuliskan amal untuk kebersihan makam.
Mulai dari pukul 07.00 WIB, pemakaman Sirnaraga, Kampung Pabuaran, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, sudah ramai dikunjungi sejumlah keluarga yang datang berziarah ke makam sanak saudaranya.
Menurut Aceng penjaga makam, pemakaman itu pemakaman keluarga yang kebanyakan ditempati warga sekitar Ciampea.
Pemakaman Sirnaraga sudah ada sejak 50 tahun lalu, memiliki luas sekitar 300 meter persegi, terdapat lebih dari 100 makam.
Ia mengatakan, ziarah kubur biasa dilakukan warga setelah hari kedua dan ketiga Lebaran. Mereka kebanyakan berziarah dari pagi hingga siang hari. Mereka datang dalam satu kelompok keluarga, dengan jumlah lebih dari lima orang, ada yang berjalan kaki ke kuburan ada juga yang membawa sepeda motor dan roda empat.
Tradisi ziarah kubur menjadi budaya masyarakat Indonesia. Mengunjungi keluarga yang sudah meninggal, membersihkan kuburnya dan mendoakannya dengan membaca doa adalah ritualnya, tergantung agama yang dianut.
Selain itu, bersedekah usai berziarah juga menjadi tradisi. Penjaga makam membuat kotak amal di gerbang jalan menuju pemakaman yang bertuliskan amal untuk kebersihan makam.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: