Jambi, Jambi (ANTARA News) - Gubernur Jambi, Zumi Zola, menegaskan pemerintah Provinsi Jambi terus memperhatikan keberadaan panti jompo di wilayahnya sebagai upaya memberikan kenyamanan bagi penghuninya.

Dia katakan itu saat mengunjungi salah satu panti jompo di Kota Jambi bersama keluarga, yakni panti Tresna Werdha Budi Luhur, di Jambi, Rabu.

"Melalui dinas terkait, akan dievaluasi, apa-apa yang dibutuhkan di panti jompo dan akan coba dipenuhi sesuai dengan kemampuan anggaran. Intinya saya menginginkan bapak dan ibu nyaman tinggal di panti ini," kata Zola.

Dia mengunjungi para penghuni panti jompo ini usai menunaikan Sholat Ied di masjid seribu tiang yakni Mesjid Agung Al-Fallah Jambi yang dilanjutkan silaturahmi Lebaran, di kediaman dinasnya.

Dia bersyukur dan senang bisa bertemu dan berbagi dengan para penghuni panti jompo di puncak hari raya Idul Fitri. Di kesempatan itu Zola juga memberikan bingkisan kepada para penghuni panti jompo tersebut.

Saat di panti jompo itu, dia mengunjungi satu per satu para penghuni panti jompo yang usianya sudah renta dan kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk berkumpul bersama di ruang pertemuan utama.

Gubernur muda ini berbincang-bincang dan memberikan motivasi kepada orang-orang tua di panti itu. Keberadaan penghuni panti jompo menurutnya merupakan tanggung jawab pemerintah bersama seluruh pihak terkait, serta akan berusaha agar para penghuni betah tinggal di panti.

"Saya datang untuk bersilaturrahmi. Saya yang lebih muda ini wajib datang kepada yang lebih tua. Anggaplah yang datang ini cucu bapak dan ibu sekalian dan meminta doa kepada kakek/nenek serta minta didoakan agar cucu ini bisa menjalankan amanat sebagai gubernur Jambi," ujarnya.

Zola menyatakan kedatangannya untuk memberikan dukungan dan motivasi secara psikologis kepada para penghuni panti jompo di hari raya Idul Fitri ini.

"Saya melihat mereka teringat dengan kakek nenek saya sendiri. Sulit bagi beliau-beliau ini karena di hari Idul Fitri ini jauh dari keluarga. Saya tanya ternyata mereka berasal dari berbagai daerah dan sudah lama tidak bertemu dengan keluarganya. Sungguh berat, secara psikologis sangat berat," katanya.

"Umur mereka sudah rata-rata di atas 60 tahun, ada yang sudah 80 tahun, ada yang hanya terbaring, mereka butuh perhatian kita. Jadi kami berlebaran datang ke sini berbagi, bertukar canda tawa, ini hal yang tidak bisa kita dapatkan dari manapun. Mudah-mudahan dengan ada senyum itu, ada tawa itu, bisa menghibur mereka," katanya lagi.

Dia juga mengimbau masyarakat Jambi untuk bisa memberikan perhatian kepada penghuni panti jompo baik dalam bentuk apapun, tidak hanya harus ada hubungan keluarga saja.

Kapasitas panti sosial tersebut hanya mampu menampung 70 orang dan penghuninya bukan hanya berasal dari kabupaten/kota di Jambi khususnya, tapi juga dari provinsi tetangga dan provinsi di Pulau Jawa. Namun Zola tidak mempermasalahkan itu karena mereka merupakan tanggung jawab bersama.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsonakertran) Provinsi Jambi, M Dianto menngungkapkan, penghuni panti berasal dari beberapa daerah. Yakni Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Dianto mengatakan, bila penghuni panti meninggal, ada pemakaman khusus yang diurus oleh Pemerintah Provinsi Jambi. Dan penghuni panti juga ikut dalam kegiatan Komisi Daerah Lanjut Usia.