Karniti jatuh pingsan di depan Presiden Jokowi
4 Juli 2016 17:26 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyalami warga saat pembagian sembako gratis kepada warga Kampung Lio di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Jumat (1/7/2016). Presiden Jokowi melakukan hal serupa di kawasan Lebak, Provinsi Banten, Senin (4/7/2016). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Lebak (ANTARA News) - Karniti (65), warga Balepunah Desa Ranca Garut Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, jatuh pingsan di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pembagian paket Lebaran di daerah itu, Senin.
Nenek tersebut sejak pagi mendatangi lokasi pusat pembagian sembako di Kampung Ranca Garut yang ditempuhnya berjalan kaki sejauh tiga kilometer dari rumahnya.
Tim medis menduga, Karniti pingsan akibat kelelahan di tengah menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
"Kami mengobati Karniti hingga kembali sadar," kata Ketua Tim Medis Pos Pelayanan Kesehatan, Heru Haerudin.
Menurut dia, petugas medis telah mengecek kondisi kesehatan Karniti, namun tidak begitu membahayakan. Kondisi tubuhnya tidak mengalami penyakit penyerta, seperti darah tinggi maupun jantung.
"Kami berharap Karniti banyak istirahat dan tidak kecapaian lagi, terlebih bulan puasa itu," katanya.
Sementara itu, Karniti mengaku dirinya jatuh pingsan itu karena seperti mimpi melihat Presiden Jokowi secara langsung. Oleh karena, dirinya selama ini melihat orang nomor satu di Indonesia itu hanya dalam layar kaca televisi.
"Hanya beberapa meter dari Pak Jokowi langsung lemas, dan mata berkunang-kunang hingga tak sadarkan diri," katanya.
Sementara itu, Uni (65), seorang janda warga Cikadueun, Desa Sanging Tanjung, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, mengaku merasa bahagia setelah menerima bantuan paket kebutuhan bahan pokok dari Presiden Jokowi.
Apalagi, ia menyatakan, paket berisi bahan pangan itu diterima memasuki Idul Fitri 1437 Hijriah sehingga membantu ekonomi keluarga.
"Kami tidak lelah dan capai setelah menerima bantuan paket dari Pak Jokowi, meskipun berjalan kaki sepanjang 10 kilometer pulang pergi," katanya menambahkan.
Nenek tersebut sejak pagi mendatangi lokasi pusat pembagian sembako di Kampung Ranca Garut yang ditempuhnya berjalan kaki sejauh tiga kilometer dari rumahnya.
Tim medis menduga, Karniti pingsan akibat kelelahan di tengah menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
"Kami mengobati Karniti hingga kembali sadar," kata Ketua Tim Medis Pos Pelayanan Kesehatan, Heru Haerudin.
Menurut dia, petugas medis telah mengecek kondisi kesehatan Karniti, namun tidak begitu membahayakan. Kondisi tubuhnya tidak mengalami penyakit penyerta, seperti darah tinggi maupun jantung.
"Kami berharap Karniti banyak istirahat dan tidak kecapaian lagi, terlebih bulan puasa itu," katanya.
Sementara itu, Karniti mengaku dirinya jatuh pingsan itu karena seperti mimpi melihat Presiden Jokowi secara langsung. Oleh karena, dirinya selama ini melihat orang nomor satu di Indonesia itu hanya dalam layar kaca televisi.
"Hanya beberapa meter dari Pak Jokowi langsung lemas, dan mata berkunang-kunang hingga tak sadarkan diri," katanya.
Sementara itu, Uni (65), seorang janda warga Cikadueun, Desa Sanging Tanjung, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, mengaku merasa bahagia setelah menerima bantuan paket kebutuhan bahan pokok dari Presiden Jokowi.
Apalagi, ia menyatakan, paket berisi bahan pangan itu diterima memasuki Idul Fitri 1437 Hijriah sehingga membantu ekonomi keluarga.
"Kami tidak lelah dan capai setelah menerima bantuan paket dari Pak Jokowi, meskipun berjalan kaki sepanjang 10 kilometer pulang pergi," katanya menambahkan.
Pewarta: Mansyur
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016
Tags: