Tegal (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Tegal, Jawa Tengah, akan memberlakukan strategi "contra flow" jika kepadatan arus lalu lintas kendaraan di jalur pantai utara sudah pada titik 5-10 kilometer dari exit tol Brebes Tmur.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Kota Tegal, AKP Aris Arianto di Tegal, Minggu, mengatakan bahwa stragtegi "contra flow" ini dikoordinasikan dengan Polda Jateng dan Polres Brebes.

"Jika kepadatan mencapai puncaknya maka rekayasa lalu lintas one way akan diberlakukan untuk mengurai penumpukan kendaraan," katanya.

Selain "contra flow", kata dia, nanti diberlakukan "one way" dari arah Ketiwon (Kota Tegal) sampai Kramat (Kabupaten Tegal).

"Hanya saja, strategi ini diberlakukan jika kepadatan arus mudik kendaraan sudah mencapai titik puncaknya," katanya.

Berdasar pantauan, hingga Minggu (3/7) malam, volume arus lalu lintas kendaraan di jalur pantura padat merayap.

Bahkan, Polres Brebes juga telahi melakukan "contra flow" arus lalu lintas kendaraan sebagai upaya mengurai kemacetan.

Meski sudah diberlakukan sistem "contra flow" kepadatan arus lalu lintas kendaraan terus meningkat hingga menimbulkan kemacetan parah, terutama di exit ToL Pejagan dan exit Tol Brebes Timur.

Kendaraan merayap pelan sehingga dari arah Brebes hingga Kota Tegal bisa ditempuh selama tiga jam padahal biasanya hanya 30 menit.

Kasat Lantas Polres Brebes, AKP Arfan Zulkan Sipayung mengatakan bahwa jalur pantura sangat padat sehingga polres memberlakukan "contra flow".

Pemudik, Hermanto (40) mengatakan dirinya sangat kelelahan karena sejak keluar dari pintu tol Brebes Timur, mobil yang ditumpangi hanya bisa merayap seperti semut.

"Sepuluh menit macet dan jalan hanya dalam hitungan detik. Mulai keluar dari pintu tol Brebes Timur hingga menempuh 10 kilometer harus membutuhlan waktu sekitar dua jam," katanya.