Jumlah pemudik gunakan kapal laut semakin minim
3 Juli 2016 21:56 WIB
Pemudik Kapal Laut Tiba. Sejumlah pemudik melintas usai turun dari Kapal Motor (KM) Kelimutu asal Sampit (Kalimantan Tengah) di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (24/6/2016). Gelombang pemudik pertama melalui laut yang berjumlah sekitar 2.600 orang tiba di Pelabuhan Tanjung Emas pada Jumat dengan menumpang KM Egon dari Pontianak, KM Kelimutu dari Sampit, dan KM Binaiya dari Bontang (Kalimantan Timur). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Jakarta (ANTARA News) - Jumlah pemudik yang pulang kampung menggunakan kapal laut melalui pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, semakin minim hingga Minggu atau H-3 jelang Idul Fitri 1437 Hijriah.
Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Bay M Hasani kepada Antara di Jakarta, Minggu, mengatakan sejak H-18 atau 18 Juni 2016 hingga H-3 (3 Juli), jumlah pemudik turun 41,37 persen dibanding periode sama tahun lalu.
"Penyebabnya tahun ini tidak ada lagi angkutan penumpang kapal laut gratis untuk mudik. Tahun lalu ada empat kapal," ujarnya.
Penyebab kedua, menurut dia, pada tahun ini lebih banyak perusahaan swasta dan juga pemerintah yang menggelar mudik bersama menggunakan bus sehingga terjadi peralihan moda transportasi.
Selain itu, kata Bay, banyak juga penumpang kapal laut yang berlaih ke pesawat udara pada tahun ini.
"Ini bisa juga pertanda baik karena berarti tingkat kesejahteraan masyarakat naik kan, jadi lebih pilih pesawat," ucapnya.
Sejak H-18 hingga H-3, jumlah pemudik yang berangkat dari Tanjung Priok sebanyak 8.742 orang, turun dibandingkan 2015 yang sebesar 14.910 orang. Puncak arus mudik di Tanjung Priok diperkirakan Bay sudah terjadi pada H-7 atau 29 Juni 2016 dengan 2.006 pemudik yang berangkat.
Bay mengatakan layanan tol laut yang melewati Tanjung Priok juga belum optimal. Bahkan pada Minggu ini hingga 8 Juli nanti, layanan dari tiga kapal RoRo rute Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung ke Tanjung Priok (Pulang Pergi) dihentikan karena terdapat kerusakan mesin.
"Jadinya tidak bisa memenuhi jadwal pelayaran yang sudah ditentukan sebelumnya," ujar Bay.
Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Bay M Hasani kepada Antara di Jakarta, Minggu, mengatakan sejak H-18 atau 18 Juni 2016 hingga H-3 (3 Juli), jumlah pemudik turun 41,37 persen dibanding periode sama tahun lalu.
"Penyebabnya tahun ini tidak ada lagi angkutan penumpang kapal laut gratis untuk mudik. Tahun lalu ada empat kapal," ujarnya.
Penyebab kedua, menurut dia, pada tahun ini lebih banyak perusahaan swasta dan juga pemerintah yang menggelar mudik bersama menggunakan bus sehingga terjadi peralihan moda transportasi.
Selain itu, kata Bay, banyak juga penumpang kapal laut yang berlaih ke pesawat udara pada tahun ini.
"Ini bisa juga pertanda baik karena berarti tingkat kesejahteraan masyarakat naik kan, jadi lebih pilih pesawat," ucapnya.
Sejak H-18 hingga H-3, jumlah pemudik yang berangkat dari Tanjung Priok sebanyak 8.742 orang, turun dibandingkan 2015 yang sebesar 14.910 orang. Puncak arus mudik di Tanjung Priok diperkirakan Bay sudah terjadi pada H-7 atau 29 Juni 2016 dengan 2.006 pemudik yang berangkat.
Bay mengatakan layanan tol laut yang melewati Tanjung Priok juga belum optimal. Bahkan pada Minggu ini hingga 8 Juli nanti, layanan dari tiga kapal RoRo rute Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung ke Tanjung Priok (Pulang Pergi) dihentikan karena terdapat kerusakan mesin.
"Jadinya tidak bisa memenuhi jadwal pelayaran yang sudah ditentukan sebelumnya," ujar Bay.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: