Bandung (ANTARA News) - Jalur mudik dari arah Jakarta menuju Kota Bandung, Jawa Barat via Tol Cipularang hingga Minggu siang ini terpantau sangat lancar.
Sejak memulai perjalanan dari Jakarta tidak ditemukan titik kemacetan atau hambatan yang berarti dan menyebabkan laju kendaraan berhenti.
Kendaraan yang didominasi mobil pribadi dan beberapa bus Antar Kota Antar Provinsi ini rata-rata bisa memacu kendaraannya dalam kecepatan tinggi.
Sedikit kemacetan terjadi di km 44 dan km 60 arah Bandung namun antrean kendaraan masih terhitung padat merayap.
Meski demikian bukan berarti tak ada aktivitas mudik di tol yang dibangun sejak 2002 itu. Karena berdasarkan pantauan terlihat juga sejumlah kendaraan pribadi yang membawa barang bawaan di bagian atas mobilnya.
Lokasi istirahat yang berada di beberapa titik sepanjang tol pun tampak sedikit lebih ramai dari biasanya dengan berdirinya sejumlah posko mudik baik dari aparat pemerintah maupun swasta.
Sementara itu, di jalur yang berlawanan dari arah Bandung menuju Jakarta, kondisinya kurang lebih sama.
Meski lancar, bagi para pemudik yang hendak menggunakan jalur ini hendaknya tetap berhati-hati dan menjaga keselamatan.
Karena di tol yang menghubungkan Jakarta dengan Purwakarta, Cimahi, Bandung, Garut, Tasikmalaya, serta Ciamis dan sekitarnya ini memiliki sejumlah titik rawan kecelakaan yang harus diwaspadai. Untuk arah ke Bandung misalnya, beberapa titik yang harus diwaspadai di antaranya di km 93 , km 96 hingga km 99.
Kondisi jalanan yang lurus dan juga menurun di kilometer ini sering menyebabkan kecelakaan sehingga para pengemudi harus menjaga jarak dengan kendaraan lainnya, baik yang berada di depan maupun di belakangnya.
Sementara titik rawan yang mengarah ke Jakarta yaitu dari km 86 hingga km 93, dengan kondisi jalan dengan turunan panjang serta tikungan sering terjadi kecelakaan tabrak bagian belakang kendaraan.
Jalur Jakarta-Bandung via Cipularang lancar
3 Juli 2016 15:31 WIB
Ilustrasi - Tol Cipularang. (ANTARA FOTO/M. Ali Khumaini)
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: