Jakarta (ANTARA News) - Kepala Terminal Antarkota Antarpropinsi (AKAP) Kalideres, Jakarta Barat, Revi Zulkarnaen mengatakan enam bus bantuan telah dikerahkan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang yang terjadi sejak Sabtu (2/7) dan Minggu ini.

"Banyak bus yang pergi tapi belum kembali karena terjebak macet di jalan, akhirnya banyak penumpang yang akhirnya menunggu," kata Revi di kantornya di Jakarta, Minggu.

Menurut Revi, kebutuhan bus bantuan mulai meningkat pada Minggu ini, karena sebagian besar bus yang dimiliki Perusahaan Otobus (PO) sudah berangkat pada Sabtu kemarin yang menjadi puncak arus mudik.

Sejak Minggu pagi hingga Minggu siang pukul 13.00 WIB, sebanyak empat bus bantuan yang mengangkut lebih dari 240 penumpang sudah berangkat. Dua bus tambahan lainnya sudah berangkat pada Sabtu saat puncak arus mudik di Kalideres.

Namun, kemacetan di jalur arus mudik, seperti yang terjadi di Brebes, Jawa Tengah, menghambat bus untuk kembali ke terminal di Jakarta, sehingga terjadi penumpukan penumpang di beberapa sudut terminal.

"Akhirnya memang ada penumpang yang menunggu satu hingga dua jam," kilah Revi.

"Dan opsinya kita kerahkan bus bantuan, kalau memang kebutuhan penumpang sudah tidak tercukupi," tambahnya.

Bus bantuan yang dikerahkan oleh PO itu diuji kelayakan oleh tim dari Dinas Perhubungan. Setelah dinyatakan lolos uji kelayakan, PO yang mengajukan bus tambahan tersebut mendapatkan izin insidental. Izin tersebut hanya berlaku untuk satu kali trayek untuk keberangkatan dan pulang.

Lebih lanjut, menurut Revi, meskipun bus bantuan sudah dikerahkan, jumlah pemudik yang berangkat dari Terminal Kalideres, menurun drastis. Pada H-4 Lebaran 2016 yang menjadi puncak arus mudik, jumlah penumpang yang berangkat turun 27,3 persen menjadi 3.395 penumpang dari 4.675 penumpang.

"Banyak sebab jumlah penumpang turun. Pertama, karena banyaknya mudik gratis, banyak masyarakat juga yang sudah memiliki mobil, dan banyak juga yang beralih ke kereta," ujar dia.

Sedangkan, kata Revi, jumlah bus bantuan yang sudah dikerahkan pun masih minim. Setidaknya, di Terminal Kalideres, terdapat 192 bus bantuan yang siap dikerahkan 96 PO.

"Tapi sekarang baru 6 bus bantuan yang berangkat. Beberapa PO malah bus regulernya ada yang belum berangkat," ujar dia.