Bandung (ANTARA News) - Puncak arus mudik Lebaran 2016/1437 Hijriah di Terminal Cicaheum Kota Bandung, Jawa Barat, terjadi pada Sabtu (2/7) atau empat hari menjelang Lebaran, yakni sebanyak 4.707 pemudik diberangkatkan dari terminal tersebut menggunakan 203 armada antar kota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi (AKDP).

"Dengan adanya kebijakan cuti bersama yang diberlakukan Senin (4/7) besok sehingga banyak masyarakat yang memanfaatkan momentum tersebut untuk melakukan mudik dan memang terbukti bahwa kemarin itu puncak arus mudik di Cicaheum," kata Kepala Terminal Cicaheum Abdul Haris, di Bandung, Minggu.

Ia menuturkan jika dibandingkan tahun lalu jumlah pemudik yang diberangkat dari Terminal Cicaheum pada hari yang sama (empat hari jelang Lebaran) mengalami penurunan. "Pada tahun lalu H-4 itu jumlah pemudik yang berangkat dari Terminal Cicaheum adalah 4.912 yang diberangkatkan oleh 266 armada," kata Haris.

Menurut dia tahun 2015 puncak arus mudik di Terminal Cicahaeum Kota Bandung terjadi pada dua hari menjelang Lebaran yakni sebanyak 6.803 pemudik diberangkatkan oleh 270 armada AKAP dan AKDP.

Ia mengatakan penurunan jumlah pemudik tersebut disebabkan oleh beberapa hal seperti adanya kebijakan program mudik gratis dari instansi pemerintahan, perusahaan swasta hingga kemudahan mendapatkan kredit sepeda motor.

"Selain itu, kami juga menduga beberapa orang menunda keberangkatan mudik terkait tahun ajaran baru yakni banyak orang tua siswa yang masih mencari sekolah terbaik untuk anaknya. Sehingga terjadilah penurunan penumpang," katanya.

Terminal Cicaheum Kota Bandung menyiapkan 238 armada dan 20 armada tambahan per hari untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada musim mudik Lebaran 2016.

"Sebanyak 238 bus AKAP dan AKDP disiapkan untuk semua pelayanan angkutan Lebaran, namun bila terjadi lonjakan penumpang yang signifikan, sudah disiagakan 20 bus dukungan dari DAMRI," kata dia.

Selain itu untuk memberikan rasa aman dan nyaman untuk pemudik Terminal Cicaheum juga sudah melakukan perbaikan fasilitas dengan merenovasi toilet umum, ruang untuk ibu menyusui dan menambah toilet baru serta menyiapkan posko kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Bandung.