Jakarta (ANTARA News) - Beberapa pemain Jerman, termasuk pelatih, tidak menyangka laga melawan Italia berlangsung sangat alot hingga pemenang harus ditentukan melalui babak adu penalti yang berlangsung hingga penendang ke-9 di Stade de Bordeaux, Minggu WIB.

Sebelum laga ini Jerman memang dihantui semacam trauma atau "kutukan" karena tidak pernah menang melawan Italia di turnamen besar.

Der Panzer seri 4 kali dan kalah 4 kali melawan Italia, bahkan mereka selalu kalah pada empat pertandingan babak knockout atas Italia, tiga kali pada Piala Dunia (semifinal 1970, final 1982, dan semifinal 2006) dan semifinal Euro 2012.

Kiper Jerman Manuel Neuer menilai laga ini sangat istimewa karena tidak sekadar menyudahi kutukan bagi Jerman, melainkan kedua tim harus berperang urat syaraf hingga babak adu penalti rampung.

"Sesuatu yang istimewa menjalani begitu banyak penalti, sebuah drama! Kami tidak berhasil mengalahkan Italia dalam 90 menit. Kami juga tidak mengalahkan Italia pada 120 menit," kata Neuer dilansir dari UEFA usai pertandingan.

Neuer menambahkan, "Tidak mudah. Ini perang saraf. Saya melakukan persiapan, namun tidak satupun dari penendang penalti mereka yang melakukan hal seperti biasa yang mereka melakukan."

Gelandang Jerman, Sami Khedira, pun bangga atas kemenangan yang ditempuh lewat adu penalti dengan menyebut bahwa Jerman adalah tim besar.

"The Mannschaft (julukan Jerman) telah bermain seperti tim besar. Kami tidak membiarkan mereka melakukan sesuatu. Kami tidak beruntung saat kebobolan," kata Sami Khedira kepada UEFA, usai pertandingan.

"Mario Gomez dan saya harus meninggalkan lapangan. Kami memiliki beberapa pemain cedera, hal yang normal di suatu turnamen besar. Kami akan sekali berada di lapangan untuk laga kompetitif di semi-final," ujarnya.

Hal berbeda dikatakan pelatih Jerman Joachim Loew. Menurutnya kemenangan penalti adalah buah kerja keras pemainnya.

"Saya tidak punya pengaruh besar pada adu penalti. Setiap pemain membuat keputusan untuk dirinya sendiri," kata Loew.

"Penendang urutan 1, 2, 3, 4, 5 ditentukan dengan cepat. Biasanya, kami punya penendang penalti handal, meskipun mereka tidak mencetak gol hari ini," ungkap Loew.

Joachim Loew pun mengalihkan pujian kepada pemain muda yang mampu menaklukkan kiper penuh pengalaman Italia, Gianluigi Buffon, pada babak adu penalti itu.

"Luar biasa saat anak-anak seperti (Joshua) Kimmich dan (Jonas) Hector tidak gugup di panggung seperti itu," ucapnya.