Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan ingin Polri berubah secara konkret melalui reformasi menyeluruh dari hulu sampai hilir.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri perayaan Hari Bhayangkara ke-70 di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat.
"Saya ingin perubahan itu betul-betul konkret, nyata dalam wajah pelayanan Polri kepada masyarakat. Tidak ada lagi pungutan, makelar kasus, diskriminasi dalam penegakan hukum, perlindungan warga masyarakat," kata Presiden.
Ia mengatakan, ke depan tugas Polri akan semakin berat, tapi ia meyakini Polri akan mampu mengemban tugas yang mulia itu.
"Syaratnya ada dua. Pertama, menjaga kekompakan, menjaga soliditas di internal Polri. Kedua, keberanian kita untuk mereformasi diri. Saya ingin menekankan reformasi Polri menjadi kunci menghadapi masalah," katanya.
Ia menekankan, reformasi harus dilakukan dari hulu sampai hilir, mulai dari sistem rekrutmen sampai pelayanan Polri kepada masyarakat, mulai dari perubahan mental, perubahan pola pikir, sampai perubahan perilaku setiap anggota Polri.
Muaranya kata dia, adalah perubahan sikap dan perilaku yang lebih profesional, lebih berintergritas, dan penuh tanggung jawab.
"Dengan cara itu, saya yakin kepercayaan masyarakat kepada Polri akan semakin meningkat," katanya.
Menurut Presiden, sebagai Bhayangkara negeri, yang tidak kalah penting adalah kemauan dan keikhlasan Polri dalam menekan egosektoral dan memperkuat kerja sama antar lembaga termasuk dengan KPK, Kejaksaan, dan instansi lain.
"Kejahatan hanya bisa diperangi, bisa diberantas kalau kita bersatu. Kalau lembaga penegakkan hukum saling bahu-membahu," katanya.
Presiden sekaligus berharap di Hari Bhayangkara ke-70, Polri mendapatkan berkah ramadan sehingga makin andal, dicintai masyarakat, dan reformasi internal Polri berputar makin cepat.
Presiden Jokowi ingin Polri berubah secara konkret
1 Juli 2016 18:52 WIB
Polri (ANTARANews)
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: