Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengungkapkan jumlah korban kecelakaan selama mudik Lebaran melebihi korban bencana dalam satu tahun.
"Total korban jiwa akibat kecelakaan mudik lebaran tahun 2014 sebanyak 714 jiwa, tahun 2015 sebanyak 657 jiwa. Kalau dibandingkan dengan korban bencana dalam setahun, korban kecelakaan mudik Lebaran lebih besar," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Kamis.
Korban jiwa akibat bencana alam sendiri pada 2014 ada 622 jiwa dan pada 2015 sebanyak 276 jiwa.
Dari keseluruhan kecelakaan, lanjut dia, paling banyak didominasi kendaraan roda dua. Sementara angkutan lebaran kereta api, udara, laut, dan penyeberangan tidak pernah terjadi kecelakaan pada dua tahun terakhir.
Sutopo menyebutkan total kecelakaan mudik Lebaran mulai H-7 hingga H+7 sejak 2011 hingga 2015 mencapai 3.631 jiwa meninggal dunia, 6.759 orang luka berat, dan 20.569 orang luka ringan.
Dia menjelaskan ancaman bencana saat mudik kali ini tetap tinggi, khususnya bencana banjir, longsor, dan puting beliung akibat anomali cuaca.
"Hujan berintensitas ringan, sedang, lebat berpotensi terjadi selama masa mudik lebaran. Ancaman gempa bumi dan tsunami tidak dapat diprediksikan secara pasti dan dapat terjadi setiap saat," ujar Sutopo.
Peta sebaran potensi banjir cukup merata di Pulau Jawa, terutama di jalur Pantura, Jawa Barat bagian utara, Jawa Tengah bagian utara dan selatan, serta beberapa lokasi yang tersebar merata di Jawa Timur.
Sedangkan wilayah-wilayah yang masuk zona merah longsor adalah Bogor, Sukabumi, Cianjur, Majalengka, Bandung untuk wilayah Jawa Barat. Zona merah longsor daerah Jawa Tengah di Banjarnegara, Purbalingga, Wonosobo, Purworejo, Purwokerto, dan Karanganyar. Di Jawa Timur terutama di sisi selatan di Trenggalek, Ponorogo, Pacitan, dan Malang.
BNPB mengimbau pemudik untuk meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati terhadap kondisi saat mudik yang diprediksi dengan intensitas hujan tinggi dan potensi banjir dan longsor.
Total kecelakaan mudik melebihi korban bencana setahun
30 Juni 2016 14:00 WIB
Tanjakan yang curam di jalur wisata Sarangan dan jalur alternatif mudik Madiun-Solo tersebut membuat sejumlah warga mengalami kecelakaan akibat pengendara tidak dapat menguasai kendaraannya saat menanjak. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: