Jakarta (ANTARA news) - Renato Sanches yang menjadi salah seorang remaja Eropa paling mahal belumlah dipercaya masuk starting-eleven Portugal, namun gelandang berotot itu sedang mematrikan kehadirannya pada panggung tertinggi sepak bola di benua ini.
Dengan gaya bermainnya dari kotak ke kotak dan rambut dikepang, Sanches langsung disandingkan dengan pemain Belanda Edgar Davids dan kepindahannya senilai 35 juta euro ke klub Jerman Bayern Muenchen hanya makin meningkatkan ekspektasi kepada pemain berusia 18 tahun itu.
Keraguan terhadap asal usulnya dipupus lewat penampilannya sebagai pemain pengganti ketika Portugal menang melawan Kroasia pada 16 Besar. Pada pertandingan itulah dia dianugerahi man-of-the-match dan untuk itu pula dia terjamin mendapatkan posisi spesial pada laga perempatfinal melawan Polandia Jumat dini hari WIB nanti.
"Dia (Sanches) masih akan terus berkembang dan terserah saya untuk menganalisis dan memutuskan jika dan kapan dia bisa bermanfaat untuk tim ini," kata pelatih Portugal Fernando Santos.
Dilahirkan di Lisbon dari orang tua asal Cape Verde, Sanches adalah pemain agresif dengan bak memiliki mesin yang memutar cepat ke belakang dan melakukan taktik kotor di pertahanan, lalu melesat memberi umpan ke barisan depan timnya dengan akurat.
Tidak ada yang tertarik pada pertandingan yang berlangsung datar tanpa satu pun tercipta peluang gol sampai gol tercipta pada menit 117, namun semua komentator berdecak kagum sejak Sanches diturunkan sebagai pemain pengganti pada laga melawan Kroasia itu.
Masuknya Sanches membuat benteng pertahanan Portugal semakin tebal, memberi arah jelas dalam serangan, dan menciptakan jembatan yang akhirnya membuat Portugal memecah kebuntuan.
Beberapa saat setelah Kroasia hampir menciptakan gol lewat sundulan, Sanches menjemput bola jauh dari separuh lapangannya sendiri dan berlari kencang ke depan.
Ketika gawang sudah di depan mata, dia tidak terlihat panik untuk berupaya melepaskan tendangan spekulatif. Sebaliknya dengan tenang dia mengumpan Nani yang diteruskan kepada Ronaldo dengan sebuah tendangan. Ricardo Quaresma lalu kemudian memanfaatkan bola muntah setelah tendangan Ronaldo itu menjadi gol kemenangan Portugal.
Santos menaruh kepercayaan yang besar kepada Sanches, dengan memasukkan dia pada menit 71 pada laga perdana melawan Islandia untuk memecahkan rekor Cristiano Ronaldo sebagai pemain timnas termuda yang melakukan debut. Dan dia pun menjadi pemain timnas termuda Portugal yang bermain pada sebuah turnamen besar.
Santos kembali mengutusnya sebagai pemain pengganti dalam laga hidup mati melawan Hungaria yang berkesudahan seri 3-3 pada pertandingan terakhir fase grup. Setelah itu dia kembali menjadi pemain pengganti saat melawan Kroasia.
Kini dia menjadi pemain termuda dalam turnamen ini setelah Marcus Rashford pergi mengiringi terusirnya Inggris dari Piala Eropa, dan dia lima kali menjadi sasaran pelanggaran Kroasia.
Pelatihnya memaklumi dia karena kemampuannya yang spesial telah membuatnya berisiko dijegal pemain lawan.
Pada debut seniornya dalam klub Benfica musim lalu, Sanches mencetak gol mempesona dari jarak 30 meter untuk membawa timnya menang 3-0 dari Academica.
Pada pertandingan Liga Champions, dia sukses membuat striker Brasil Hulk tak berkutik pada laga 16 Besar melawan Zenit St Petersburg. Dia bersinar baik pada laga kandang maupun tandang dengan hanya kalah tipis dari Bayern Muenchen pada perempatfinal.
"Sejauh ini dia adalah salah seorang pemain muda terbaik di Eropa. Dia berada di mana-mana di lapangan," kata Pep Guardiola yang saat itu menangani Muenchen dan membawa klub Jerman ini mengalahkan Benfica.
Euro 2016 - Semua mata tertuju kepada si ajaib Renato Sanches
30 Juni 2016 12:32 WIB
Renato Sanches (Reuters)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: