Jakarta (ANTARA News) - Produsen telpon pintar atau "smartphone" asal China, LeEco, akan memperluas pasar bisnisnya ke Rusia pada 2019.

LeEco yang sebelumnya bernama LeTV, melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, mengumumkan rencananya untuk membangun anak perusahaan di Rusia, yakni LeEco Rusia dan Eropa Timur (Leree).

Perusahaan yang dikabarkan mulai melirik pasar Indonesia ini, berdasarkan informasi yang dilansir dari laman resmi Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, akan berinvestasi di Rusia sekitar 50 hingga 100 juta dolar Amerika Serikat.

Ekspansi perusahaan teknologi ini diawali dari pertemuan Pendiri sekaligus Pemimpim LeEco Jia Yueting dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam acara St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2016, di Rusia, pada 17 Juni lalu.

Putin, pada kesempatan tersebut, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap rencana investasi LeEco di Rusia, dan menambahkan bahwa akan ada lingkungan investasi yang lebih menguntungkan untuk mendukung pengembangan perusahaan itu di masa medatang.

Kunjungan pihak LeEco tersebut juga kemudian dibalas Pemerintah Rusia melalui kedatangan Wakil Perdana Menteri Rusia Igor Shuvalov ke markas perusahaan itu di Beijing, China.

Dalam kunjungan tersebut, Shuvalov mengatakan Rusia menyambut baik masuknya bisnis Leeco untuk berinvestasi di Rusia, dan akan memberikan lingkungan pasar terbaik serta dukungan penuh.

Dukungan awal Pemerintah Rusia juga telah diberikan kepada LeEco melalui perolehan hak eksklusif untuk semua media Piala Dunia 2018 di Rusia, serta adanya kesepakatan empat arah dengan Institut Pengembangan Internet (IID), Rusia Ekspor Center, dan Jaringan TV Digital.

Hingga kini, LeEco telah memasuki pasar India dan Amerika Utara, dan dikabarkan akan kembali berekspansi ke Amerika Serikat pada musim gugur 2016.