Jakarta (ANTARANews) - Produk makanan dan minuman alami, organik, dan tradisional Indonesia, diminati para pengunjung pameran "Summer Fancy Food Show" (SFFS) pada 26-28 Juni 2016 di Javits Center, New York, Amerika Serikat (AS).

"Ketertarikan pengunjung terhadap produk yang ditampilkan di Paviliun Indonesia, karena produk-produk tersebut ada kaitannya dengan petani," kata Atase Perdagangan Washington DC Reza Pahlevi, dalam keterangan pers, di Jakarta, Rabu.

Pada pameran itu, Indonesia menghadirkan beragam produk makanan dan minuman berkualitas unggul berbasis sumber daya alam negeri sendiri seperti keripik umbi-umbian, kacang, berbagai produk turunan kelapa, teh, minuman terbuat dari teh, jahe, dan kopi, serta rempah-rempah kualitas tinggi.

Hal itu sejalan dengan tema yang diusung Paviliun Indonesia pada pameran tersebut yaitu "natural, organic, tradition."

Reza menambahkan, sebagian peserta asal Indonesia merupakan pelaku usaha yang baru pertama kali berpartisipasi di ajang SFFS. Ia berharap pameran tersebut bisa memberi kesempatan lebih luas bagi pelaku usaha makanan dan minuman Indonesia masuk pasar AS, terutama mereka yang mengambil bahan baku dari petani.

"Rantai produksi yang memperhatikan keseimbangan sosial memang sangat diperhatikan konsumen pasar negara Paman Sam," lanjut Reza.

Menurut dia, produk makanan dan minuman tidak lagi hanya dilihat dari cita rasa atau harga jual, tapi juga latar belakang produk yang diproduksi secara etis dan bertanggung jawab menjadi nilai yang diperhitungkan buyer.

Sementara itu, Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago Wijayanto menambahkan, Indonesia memiliki jutaan ragam produk makanan dan minuman yang dapat dikategorikan sebagai specialty food. Namun agar bisa masuk pasar dunia, Indonesia harus meningkatkan kapasitas produksi secara organik.

"Dengan produksi secara organik, semakin banyak produk makanan dan minuman Indonesia yang bermutu tinggi baik untuk ekspor maupun domestik," ujarnya.

Di Amerika Serikat, nilai penjualan makanan makanan dan minuman mencapai 120 miliar dolar AS pada 2015. Sebanyak 15 persen atau sekitar 18 miliar dolar AS merupakan produk specialty food yang bisa dimasuki produk Indonesia.

Produk makanan dan minuman dengan permintaan tertinggi di AS adalah produk keju, kopi, cokelat, makanan beku cepat saji, makanan ringan, condiment (marinades, dressings), makanan ringan terbuat dari kacang-kacangan, buah kering, biji-bijian, dan sayuran.