Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah Republik Indonesia pasti selalu memperhatikan kalangan pengusaha yang dinilai memiliki kontribusi yang penting bagi perekonomian suatu bangsa.

"Jangan khawatir pemerintah pasti selalu memperhatikan pengusaha," kata Jusuf Kalla dalam acara dialog ekonomi dan buka puasa bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Selasa.

Menurut Jusuf Kalla, pemerintah dan pengusaha saling membutuhkan dan penting untuk selalu bekerja sama karena tanpa pengusaha yang membayar pajak bagaimana pemerintah bisa berjalan.

Wapres mengemukakan bahwa kalangan pengusaha harus siap dalam menghadapi kondisi permasalahan yang kurang baik, misalnya, bila terjadi masalah di Eropa, Jepang dan China.

Untuk itu, ujar dia, hal terpenting adalah bagaimana meningkatkan kekuatan suatu negara dan salah satu unsur kekuatan dari suatu negara adalah dari pengusaha.

"Pemerintah tidak pernah ada yang mengharapkan kinerja perusahaan turun. Kami pasti mendorong kemajuan-kemajuan," ujarnya.

Jusuf Kalla juga menuturkan agar pengusaha selalu memiliki inovasi dalam menghadapi masalah, jangan seperti pandangan birokrat yang cenderung kepada aturan yang sifatnya regulatif.

Dia mencontohkan bila saat ini tingkat harga pangan mengalami kenaikan, maka pengusaha akan bisa melihatnya sebagai sebuah kesempatan.

"Kalo harga naik maka ini kesempatan yang bagus sesuai alam pikiran pengusaha, jangan alam pikiran pemerintah yang regulatif," katanya.

Wapres mendorong adanya optimisme dalam kesulitan sehingga jangan sampai berpikir susah tetapi harus dipecahkan dengan pola pikir "entrepreneurship" (kewirausahaan).

Selain itu, ia juga menegaskan perlu adanya harmoni antara pengusaha dan pemerintah.

Pemerintah, lanjutnya, tentu telah lebih meringankan beban pengusaha seperti mendorong agar tingkat suku bunga di Indonesia bisa bersaing dengan tingkat suku bunga di negara-negara Asean.

"Walau dewasa ini situasi dunia tidak menggembirakan, tetapi kita harus lebih solid. Masyarakat tentu khususnya pengusaha agar bekerja secara bersama-sama," paparnya.

Wapres mengingatkan bahwa ada sejumlah masalah di Tanah Air yang perlu diefisienkan, antara lain persoalan keuangan, logistik, aturan atau regulasi, dan energi.