Nice, Prancis (ANTARA News) - Islandia menciptakan kejutan terbesar dalam sejarah Piala Eropa dengan mengalahkan Inggris 2-1 pada 16 Besar Euro 2016, setelah gol dari titik putih Wayne Rooney disamakan Ragnar Sigurdsson untuk kemudian mendorong Kolbeinn Sigthorsson menciptakan gol kemenangan Islandia.

Ini adalah kemenangan terbesar dalam sejarah sepak bola Islandia. Negeri berpenduduk 300.000 akan menghadapi Prancis pada perempatfinal Minggu nanti di Saint-Denis. Sedangkan Inggris harus angkat kaki dari kontinen Eropa, persis seperti hasil referendum Brexit yang menyatakan mereka keluar dari Uni Eropa.

Untuk raksasa sepak bola seperti Inggris ini adalah kekalahan paling memalukan. Inggris kembali tidak pernah bisa memenangkan babak knockout di luar negeri pada Piala Eropa dalam delapan kali kesempatan dan tidak pernah memenangkan pertandingan selain fase grup sejak turnamen edisi 2006.

Kekalahan ini ditelan setelah rakyat Inggris Raya memilih keluar dari Uni Eropa.

Mengatakan hasil Brexit tak terkirakan --penolakan terhadap era globalisme pascaperang yang didorong oleh kemarahan atas imigrasi, ekonomi yang stagnan dan birokrat tidak akuntabel di Brussels-- memang tidak terlalu keliru.

Sebelum Brexit, pasar taruhan menjagokan pemberi suara "remain" (tetap di Uni Eropa) bakal menang. Indeks Dow Jones Industrials Average di New York pun merangsek ke level tinggi 18.000 poin sebelum referendum Brexit selesai. Besoknya "panic selling" menjarah bursa Wall Street.

Dan itu mungkin juga terjadi pada penggemar olah raga ketika Inggris menelan kekalahan.

Kekalahan ini adalah yang paling menyakitkan sejak Inggris kalah 0-1 dari AS pada Piala Dunia 1950. Setelah laga ini selesai manajer Inggris Roy Hodgson mengundurkan diri, demikian CBS News.