Makassar (ANTARA News) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Selasa sekitar pukul 03.00 WITA melakukan makan sahur bersama dengan puluhan korban kebakaran di Pasar Pannampu, Kecamatan Tallo, Makassar.

"Patut disyukuri dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Memang daerah ini sangat rawan karena potensi kebakaran itu ada. Tetapi syukurlah tidak ada korban meski kerugian cukup besar," kata Ramdhan usai santap sahur bersama korban di lokasi kejadian.

Menurut dia, musibah kebakaran adalah cobaan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa untuk lebih menginstropkesi diri dari kesalahan meskipun itu terjadi saat bulan ramadhan.

Mengenai bantuan kemanusiaan, kata pria disapa akrab Danny Pomanto ini mengatakan pihaknya siap membantu para korban dengan melakukan penataan pasar agar bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya.

"Bantuan akan kita maksimalkan. Tentunya kedepan pasar ini mesti ditata dengan baik. Banyak cara bisa dilakukan seperti mencari bantuan CSR untuk mengembalikan fungsi pasar seperti sedia kala dan lebih tertata," katanya kepada wartawan.

Dirinya menegaskan penataan dan perbaikan pasar harus secepatnya dilakukan agar fungsi pasar kembali berjalan termasuk aktivitas perdagangan tetap dijalankan.

"Ini tidak boleh dibiarkan lama, harus secepatnya direcovery agar pedagang bisa kembali berjualan dan kebutuhan masyarakat bisa segera terpenuhi," ujarnya menambahkan.

Secara terpisah, Direktur Umum PD Pasar Makassar Raya Alham Arifin menyatakan pihaknya berencana membangun ulang Pasar Pannampu, namun belum jadwalnya masih menunggu pendataan para korban dan jumlah kerugian yang diderita.

"Akan dibangun ulang, tetapi jadwalnya belum diketahui karena masih menunggu instruksi Pak Direktur Utama, Rahim Bustam karena itu kewenangan dia. Persoalan ini juga masih dalam perbincangan," tutur mantan Kasatpol PP Makassar itu.

Sebelumnya, si jago merah mengamuk dan melahap sebanyak 83 rumah semi permanen serta kios di permukiman padat penduduk kawasan Pasar Pannampu, Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo, pada Minggu siang (26/6).

Akibatnya dari kejadian itu kerugian ditaksir miliaran rupiah termasuk harta benda dan kendaraan operasional ikut terbakar.

Sumber api diduga berasal dari percikan hubungan pendek arus listrik di area pasar sehingga bunga api jatuh di salah satu kios pedagang.