Jakarta (ANTARA News) - Direktur Pembinaan Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Sukiman mengatakan pihaknya mendorong pelibatan keluarga di sekolah.

"Jika selama ini orang tua menyerahkan sepenuhnya proses pembelajaran anaknya di sekolah, maka mulai tahun lalu kami mendorong agar proses pembelajaran juga melibatkan orang tua murid," ujar Sukiman di Jakarta, Senin.

Tahun lalu, lanjut dia, pihaknya membagikan panduan yang diperuntukkan bagi para orang tua dalam membimbing anaknya dalam belajar.

Orang tua turut membimbing anaknya dalam proses pembelajaran. Begitu juga dengan sekolah, harus aktif memberitahukan kepada orang tua murid mengenai prestasi anaknya di sekolah.

Selama ini, lanjut dia, sekolah cenderung pelit dalam memberikan apresiasi pada murid.

Untuk itu pihaknya mendorong agar sekolah, melalui wali kelas sebagai fasilitator untuk aktif.

"Tahun lalu, kami membagikan 5.000 perangkat panduan yang diperuntukkan bagi para orang tua. Pada tahun ini kami membagikan 3.000 perangkat panduan pada orang tua," tambah dia.

Dia berharap dapat terus menjangkau para orang tua di seluruh sekolah di Tanah Air.

Orang tua juga diminta untuk tidak minder jika berurusan dengan sekolah.

"Apapun pekerjaannya, orang tua tak perlu minder. Malah ada cerita anak seorang tukang bangunan, yang ternyata berprestasi di sekolah," imbuh dia.

Kemdikbud juga melakukan sosialisasi dengan berbagai organisasi kemasyarakatan.

Sementara itu, Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Giwo Rubianto Wiyogo, mengatakan ibu merupakan unit terkecil dari suatu bangsa.

"Mempertahankan bangsa dimulai dari keluarga. Keluarga menjadi wadah pendidikan utama dan anak-anak yang menjadi generasi penerus bangsa. Jika anak dididik baik, maka ia akan baik. Begitu juga jika ia dididik dengan penuh kekerasan maka akan jadi generasi perusak, " kata Giwo.