Jakarta (ANTARA News) - Presiden Direktur PT Kreasi Auto Kencana, Andee Y. Yoestong, selaku grup pengelola jaringan diler Ford di Indonesia mengaku pasokan unit mobil dari agen tunggal pemegang merek Ford di Indonesia, PT Ford Motor Indonesia, berkurang drastis bahkan sebelum keputusan pabrikan mobil Amerika Serikat itu membekukan operasional bisnis mereka di Indonesia.
"Jadi pada 2015 itu kami cuma mendapat pasokan sekira 5.000 unit saja dari permintaan total seluruh jaringan diler sekira 11.000 unit," kata Andee di Jakarta, Jumat.
Andee sendiri mengaku tidak menaruh kecurigaan apapun terhadap turunnya jumlah pasokan unit tersebut, meski pihak diler tentu merasa kesulitan karena permintaan juga cukup stabil bertumbuh.
Bahkan Andee mengungkapkan bahwa dalam pertemuan jauh sebelum pengumuman keputusan penutupan operasional bisnis di Indonesia, Ford mencanangkan hanya akan mengirim 3.000 unit mobil saja untuk tahun 2016.
"Jadi sebetulnya tiap tahun kami membuat perencanaan bisnis, lalu mengajukan pasokan 11.000 untuk 2015 namun hanya dikirim 5.000 unit. Bahkan 2016 cuma dicanangkan 3.000 unit," kata Andee.
Belakangan, pada 25 Januari 2016 pihak prinsipal Ford Motor Company mengumumkan menutup operasional mereka di Indonesia dan Jepang.
Untuk penutupan di Indonesia disinyalir salah satu penyebabnya adalah kecilnya angka penjualan yang hanya mencapai sekira 6.000 unit pada 2015 atau 0,6 persen penjualan mobil baru di Indonesia.
Andee enggan berspekulasi bahwa penurunan pasokan unit mobil tersebut menjadi sinyal dari bakal adanya langkah penutupan kegiatan bisnis Ford di Indonesia.
(baca juga: Ford di ambang gugatan hukum jaringan diler resminya)
Sebelum putuskan mundur, pasokan Ford berkurang drastis
27 Juni 2016 15:42 WIB
Logo Ford (ANTARA News/Arina Suwanto)
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: