Paris (ANTARA News) - Duel dua tim raksasa asal Mediterrania menyiratkan warta bahwa kemenangan mensyaratkan tiga hal krusial yakni kekompakan, kebersamaan, dan kepercayaan diri.

Pertaruhan duel ini demikian besar. Ini fakta sejarah, bahwa dua kekuatan adi daya sepak bola bertarung berebut kemenangan dan kejayaan di tengah sorot mata publik bola global.

Italia dan Spanyol akan berebut tiket perempat final Piala Eropa 2016 dalam laga babak 16 besar di Stade de France, Paris, pada Senin malam, pukul 23.00 WIB. Pertandingan ini akan ditayangkan secara langsung oleh RCTI.

Ini kali keenam Italia bersua dengan Spanyol di final perhelatan sepak bola akbar di benua Biru. Apakah sejarah bakal berulang? Tentu pertanyaan yang pantas diajukan bagi mereka yang mengetahui esensi sejarah, bukan sekedar waktu berlalu kemudian segala sesuatunya oke-oke saja.

Sejarah di mata pasukan Matador bukan lintas waktu atau lintas duel dengan Gli Azzurri. Spanyol memandang Italia bukan lawan kemarin sore, bukan lawan yang sekedar ada tanpa mengetahui esensi dari setiap pergulatan sepak bola.

Pertarungan antara Italia dan Spanyol memuat makna bahwa sepak bola mengandung sejumlah elemen kehidupan, yakni pendar-pendar keindahan, geliat kehidupan yang jauh dari kepura-puraan, ketangguhan untuk menahan gempuran lawan, lontaran-lontaran pernyataan sinis yang terkadang diperlukan bagi hidup yang culas dan sarat strategi busuk.

Bek Italia Giorgio Chiellini mengenal betul siapa lawan yang bakal dihadapi di Paris. Spanyol terlanjur menyandang predikat sebagai skuad dengan gaya sepak bola memikat dunia dengan operan-operan atraktif, efisien, dan efektif.

Chiellini seakan tidak ingin melupakan dan mengabaikan sejarah, yakni final Piala Eropa 2012. Mereka yang dungu biasanya terantuk di batu sejarah yang sama.

"(Spanyol) menorehkan masa keemasan ketika mampu mengalahkan kami di 2008," kata Chiellini.

"Laga di Kiev (Italia kalah 0-4 di final Piala Eropa) membuat kami bertekad bangkit. Kami perlu lebih memiliki dan mengandalkan keseimbangan antar lini. Ini akan kami tunjukkan dalam pertandingan Senin nanti...segala hal yang rinci bakal membuat banyak perbedaan."

Komentar pelatih:

* Antonio Conte (Italia):
"Kami sangat menghormati Spanyol. Mereka salah satu tim terbaik di dunia, bahkan menjadi salah satu favorit juara di Piala Eropa 2016. Dengan begitu, kami perlu terus bekerja dan bersiap diri."

"Pertandingan ini demikian berarti bagi kami. Kami harus bersungguh-sungguh. Banyak pihak menyebut dan menunjuk lini pertahanan, yang memantik kekhawatiran. Di sini saya ingin nyatakan bahwa Spanyol juga punya masalah yang sama."

"Ini bukan sebatas organisasi pertahanan, melainkan juga organisasi serangan. Kami siap memperbaiki. Saya tidak ingin pulang, lawan juga tidak ingin pulang. Kami tidak akan menjadi korban domba sembelihan. Kami siap menghadapi Spanyol."

* Vicente del Bosque (Spanyol):
"Di akhir kejuaraan Eropa, justru kami harus melawan Italia. Mereka lebih baik dibandingkan dengan kami. Kami bermain imbang kemudian mampu mengalahkan Italia di final. Kami berusaha berubah dari laga yang lalu, meski pelatih dapat menerapkan sedikit perubahan agar tim tampil lebih fleksibel."

"Saya berpikir bahwa kami punya banyak ide untuk bagaimana tampil menghadapi mereka. Para pemain sudah tahu itu. Soalnya, bagaimana menujukkannya di lapangan."

Prediksi susunan pemain:

* Italia (3-5-2):
Buffon (penjaga gawang); Barzagli, Bonucci, Chiellini; Florenzi, Parolo, De Rossi, Giaccherini, Darmian; Pellè, Éder.
Diragukan tampil: Candreva (hamstring)
Akan absen di kuarter- final jika menerima kartu wasit: Barzagli, Bonucci, Buffon, Chiellini, De Rossi, Éder, Insigne, Motta, Sirigu, Zaza

* Spanyol (4-3-3):
De Gea (penjaga gawang); Juanfran, Piqué, Ramos, Alba; Busquets, Fàbregas; Silva, Iniesta, Nolito; Morata.
Akan absen di kuarter-final jika menerima kartu dari wasit : Ramos

Data dan fakta (Opta Facts):

* Ini kali ke-35 pertemuan antara Italia dengan Spanyol. Hasilnya demikian imbang, yakni masing-masing 10 kemenangan dan 14 imbang.
* Ini kali keenam duel antara Italia dan Spanyol di kejuaraan Eropa (mencakup empat dalam tiga edisi terakhir). Ini sejarah dalam turnamen ini.
* Spanyol menyingkirkan Italia dalam dua pertemuan sebelumnya di babak knock-out di Piala Eropa: 0-0 (4-2 setelah penalti) dalam 2008; 4-0 di final 2012.
* Kemenangan terakhir Italia atas Spanyol di turnamen besar terjadi di kuarter-final Piala Dunia 1994 (2-1 dari gol yang dilesakkan oleh Dino dan Roberto Baggio).
* Italia mencapai babak knock-out di ajang Piala Eropa untuk kali keenam dalam delapan partisipasi mereka sejak 1980.
* Italia gagal mencetak gol dalam tiga dari empat laga babak knock-out di Piala Eropa.

Lima laga terakhir:
(W:menang; L:kalah: D:imbang)

* Italia: L W W W W
22/6/16 Italia 0 - 1 Irlandia
17/6/16 Italia 1 - 0 Swedia
13/ 6/16 Belgia 0 - 2 Italia
6/6/16 Italia 2 - 0 Finlandia
29/5/16 Italia 1 - 0 Skotlandia

* Spanyol: L W W L W
21/6/16 Kroasia 2 - 1 Spayol
17/6/16 Spanyol 3 - 0 Turki
13/6/16 Spanyol 1 - 0 Republik Ceska
7/6/16 Spanyol 0 - 1 Georgia
1/6/16 Spanyol 6 - 1 Republik Korea

Head To Head:
24/3/16 Italia 1 - 1 Spanyol
5/3/14 Spanyol 1 - 0 Italia
27/6/13 Spanyol 0 - 0 Italia
1/7/12 Spanyol 4 - 0 Italia
10/6/12 Spanyol 1 - 1 Italia

Prediksi hasil laga (Goal.com):
* Italia 1 - 0 Spanyol (15 persen)
* Italia 1 - 2 Spanyol (13 persen)
* Italia 2 - 1 Spanyol (13 perrsen)

Prediksi laga:
* Di atas kertas, Spanyol favorit juara Piala Eropa 2016. Mereka terus berjuang dengan mengandalkan formasi 3-5-2 dan menggunakan gaya sepak bola yang menekan lawan tanpa ampun. Gaya ini pernah mereka terapkan ketika melawan Chile dan Belanda di Piala Dunia 2014.
* Italia tidak terlalu menunjukkan performa mengkilap sejak mengalahkan Belgia 2-0 di laga pembukaan. Hanya saja mereka "berubah" dengan mampu menerapkan penguasaan bola. Ini yang dipahami Spanyol.
* Spanyol jelas-jelas berada di atas angin, karena mampu mengalahkan Italia dengan skor 4-0 di final Piala Eropa 2012. Hanya saja daya gedor Italia belum cukup memadai untuk menghadapi gaya bermain Spanyol.

Prediksi hasil laga menurut editor Antaranews.com:

* Italia: 1
* Spanyol: 2