Toulouse, Prancis (ANTARA News) - Peluang Belgia menjuarai Euro 2016 membesar setelah menang melawan Hungaria pada 16 Besar namun sebelum mereka membahas hal itu lebih jauh lagi mereka harus mengatasi pertandingan ulang nan adu cerdik melawan Wales yang tak terkalahkan Belgia pada setahun terakhir.

Juni tahun lalu, berkat gol Gareth Bale, Belgia takluk 0-1 kepada Wales di Cardiff dan seri 0-0 di Brussels.

Pelatih Belgia Marc Wilmots tak berani membayangkan apa-apa mengenai tantangan yang akan dihadapi timnya ketika bertemu salah satu tim kejutan pada perempatfinal di Lille Jumat mendatang.

"Kami belumlah di final," kata Wilmots. "Wales adalah tim yang sangat kuat, dan tidak hanya Gareth Bale, mereka punya yang lainnya. Mereka mengganggu kami di masa lalu karena mereka bermain sangat dalam."

"Kini kami akan bermain taktis melawan Wales dan yang paling penting bagi saya adalah para pemain telah beristirahat cukup sebelum pertandingan berikutnya."

Eden Hazard, bintang saat Belgia menang 4-0 melawan Hungaria, juga megatakan mereka tidak akan memandang sebelah mata Wales.

"Mereka tim yang cerdik untuk dihadapi. Mereka punya unit yang sangat kompak dan mereka memiliki pemain besar di depan," kata Hazard merujuk Bale.

Generasi Emas Belgia tidak perlu diingatkan kepada pengalaman mereka pada Piala Dunia 2014 ketika mengalahkan Amerika Serikat pada 16 besar namun dikalahkan Argentina pada perempatfinal.

Wilmots yang sebelumnya kerap tidak puas atas kinerja para pemainnya kini telah menemukan formula yang tepat.

"Saya kira formasi 4-3-2-1 kami, dengan hampir empat penyerang, membuat kami bisa menyerang secara seimbang," kata dia.

Kendati menang 4-0 dari Hungaria, Wilmots tetap saja kecewa Belgia gagal menerjemahkan dominasi pada babak pertama dengan gol.

"Pada babak pertama, kami tidak bisa terus 1-0. Kami terlalu lalu bermain dengan 1-0," kata dia seperti dikutip Reuters. "Saya bilang pada semua pemain untuk tetap tenang dan terus berusaha karena mereka memainkan bola dengan sangat baik.