Pontianak (ANTARA News) - Ribuan guru dari 14 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat pada Senin berdemonstrasi menuntut pemerintah provinsi segera mencairkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Para guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) itu melakukan aksi damai di depan gedung Kejaksaan Tinggi, Markas Kepolisian Daerah, Kantor Gubernur dan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Barat antara lain karena keterlambatan pemerintah provinsi mencairkan dana BOS mempengaruhi pembayaran gaji para guru honores di 14 kabupaten/kota.
"Kami berharap, Pemprov Kalbar segera mencairkan dana BOS yang sudah tiga bulan belum juga dicairkan," kata Koordinator Aksi Prof Dr H Samion H AR saat menyampaikan orasi di depan Gedung DPRD Kalimantan Barat di Pontianak.
Selain menuntut pencairan segera dana BOS, para guru juga mendesak pemerintah menghentikan kriminalisasi guru, meningkatkan tunjangan guru, dan mendesak pengangkatan guru honorer menjadi pegawai negeri sipil.
Dia mengatakan bahwa tanpa guru, tidak akan ada para polisi, jaksa, dan gubernur.
"Sehingga sudah seharusnya nasib kami para guru agar diperhatikan, apalagi sebentar lagi mau Lebaran, tetapi teman-teman kami yang statusnya honorer hingga kini belum gajian karena belum dicairkannya dana BOS," kata Samion.
Aksi para guru menyebabkan kemacetan lalu lintas kendaraan di sepanjang Jalan Ahmad Yani Pontianak.
Ribuan guru Kalbar unjuk rasa tuntut pencairan dana BOS
27 Juni 2016 10:11 WIB
Ilustrasi--Ribuan guru honorer yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menggelar aksi mogok dan unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (15/9). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Pewarta: Andilala
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
Tags: