Mogadishu (ANTARA News - Jumlah korban tewas dalam serangan Sabtu oleh milisi Al-Shabaab ke sebuah hotel di ibu kota negara Somalia, Mogadishu, telah meningkat menjadi 16 orang, termasuk seorang menteri negara, kata pejabat, Minggu.
Juru bicara Kementerian Keamanan Dalam Negeri, Abdikamil Moallim Shukri, mengatakan kepada Xinhua bahwa lebih banyak jenazah telah ditemukan di bawah reruntuhan hotel tersebut, termasuk jasad Buri Mohamed Hamza.
Hamza adalah Menteri Negara Urusan Lingkungan pada Kantor Perdana Menteri.
Shukri mengatakan lebih dari 30 orang mengalami luka dalam serangan itu.
Ledakan kembar mengguncang Hotel Nasa-Hablod di pusat kota Mogadishu pada Sabtu sore dan milisi Al-Shabaab menyerbu hotel tersebut, yang kerap didatangi oleh para politisi.
Setelah pertempuran, pasukan keamanan Somalia mengambil alih kendali di hotel tersebut sementara satu tim petugas melakukan pencarian di antara reruntuhkan untuk menemukan lebih banyak jasad.
Kelompok militan Somalia Al-Shabaab menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu, yang merupakan bagian dari serangkaian serangan yang mereka lancarkan terhadap hotel-hotel di Mogadishu dalam tahun-tahun belakangan ini.
Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamoud mengutuk serangan tersebut dan menyatakan tekad untuk melanjutkan upaya untuk memulihkan negaranya.
"Serangan pengecut ini ditujukan untuk menimbulkan ketakutan terhadap warga Somalia dan menyurutkan keinginan mereka untuk mendukung pemerintah," kata Presiden Mohamoud.
Milisi Al-Shabaab, yang mengangkat senjata untuk menggulingkan pemerintahan Somalia, secara berkala melancarkan serangan maut di Mogadishu.
Pada awal bulan ini, setidaknya 10 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Al-Shabaab di hotel lainnya di Mogadishu, demikian Xinhua.
(Uu.T008)
Menteri Negara Somalia tewas dalam serangan di Hotel
26 Juni 2016 23:39 WIB
ilustrasi Asap membubung dari pusat perbelanjaan Westgate di Nairobi setelah terjadi serangkaian ledakan dalam aksi penyerangan kelompok bersenjata di dalam gedung tersebut. (REUTERS/Johnson Mugo)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: