Dua helikopter "Waterbombing" padamkan kebakaran lahan
26 Juni 2016 20:48 WIB
dokumentasi: Deteksi Dini Titik Api Pesawat Geothermal jenis Cessna 206H Stationair Sinar Mas Forestry (SMF) wilayah Riau melakukan pemetaan dan monitoring daerah rawan kebakaran lahan dan hutan di Riau, Minggu (3/4/16). (ANTARA FOTO/Rony Muharrman) ()
Pekanbaru (ANTARA News) - Satuan tugas kebakaran lahan dan hutan (Satgas Karlahut) Provinsi Riau menerbangkan dua unit helikopter pengebom air atau "Waterbombing" guna memadamkan titik api yang terpantau di Kabupaten Rokan Hilir, Minggu.
"Kebakaran dilaporkan terjadi di Kecamatan Bagan Sinembah, Rokan Hilir. Kita terbangkan dua helikopter dan dua pesawat air tractor untuk melakukan pemadaman," kata Kadis Ops Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Kolonel Pnb Yani Amirullah di Pekanbaru.
Dia mengatakan pemadaman dari udara tersebut dilakukan dengan dua helikopter MI-8 dan MI-171 serta Air Tractor bantuan BNPB guna penanggulangan Karlahut sejak awal 2016 lalu.
Menurutnya, kebakaran tersebut perlu segera diatasi karena cakupannya cukup luas yang mencapai 20 hektar. Berdasarkan gambar yang diambil petugas dari udara terlihat bahwa kebakaran tersebut berada di sebuah hamparan lahan sawit yang baru saja dibuka.
Hal tersebut dibenarkan petugas yang melakukan pemadaman. Informasi sementara yang diperoleh, lokasi kebakaran itu terjadi pada sebuah perusahaan sawit berinisial PT SR.
Lokasi tersebut disebut-sebut juga pernah terbakar sebulan yang lalu sebelum kembali terbakar pada akhir pekan ini. Kebakaran lahan yang terjadi di wilayah Rokan Hilir sejatinya telah terpantau satelit Terra dan Aqua dalam dua hari terakhir.
Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Henry Alfiandi menegaskan bahwa kebakaran yang terjadi di wilayah itu harus segera diusut. Dia mengatakan, mayoritas kebakaran yang terjadi di Riau merupakan disengaja, dan bukan karena faktor lainnya.
"Untuk itu, hal ini harus segera diusut. Cari tahu siapa pelakunya," tegasnya.
Sepanjang 2016 ini, Riau bisa disebut berhasil mengatasi masalah Karlahut dengan menekan angka luasan kebakaran. Tahun ini juga merupakan yang pertama kalinya wilayah itu tidak terpapar kabut asap.
Seluruh personil yang tergabung dalam Satgas Karlahut terus berupaya melakukan pencegahan dan penanggulangan seperti membangun ribuan sekat kanal dan penegakan hukum meski masih tetap ditemukan lokasi baru yang terbakar. Pada pekan lalu, wilayah Pelalawan juga terpantau terbakar. Kebakaran di wilayah itu mencapai belasan hektar yang diduga terjadi pada lahan perusahaan.
"Kebakaran dilaporkan terjadi di Kecamatan Bagan Sinembah, Rokan Hilir. Kita terbangkan dua helikopter dan dua pesawat air tractor untuk melakukan pemadaman," kata Kadis Ops Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Kolonel Pnb Yani Amirullah di Pekanbaru.
Dia mengatakan pemadaman dari udara tersebut dilakukan dengan dua helikopter MI-8 dan MI-171 serta Air Tractor bantuan BNPB guna penanggulangan Karlahut sejak awal 2016 lalu.
Menurutnya, kebakaran tersebut perlu segera diatasi karena cakupannya cukup luas yang mencapai 20 hektar. Berdasarkan gambar yang diambil petugas dari udara terlihat bahwa kebakaran tersebut berada di sebuah hamparan lahan sawit yang baru saja dibuka.
Hal tersebut dibenarkan petugas yang melakukan pemadaman. Informasi sementara yang diperoleh, lokasi kebakaran itu terjadi pada sebuah perusahaan sawit berinisial PT SR.
Lokasi tersebut disebut-sebut juga pernah terbakar sebulan yang lalu sebelum kembali terbakar pada akhir pekan ini. Kebakaran lahan yang terjadi di wilayah Rokan Hilir sejatinya telah terpantau satelit Terra dan Aqua dalam dua hari terakhir.
Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Henry Alfiandi menegaskan bahwa kebakaran yang terjadi di wilayah itu harus segera diusut. Dia mengatakan, mayoritas kebakaran yang terjadi di Riau merupakan disengaja, dan bukan karena faktor lainnya.
"Untuk itu, hal ini harus segera diusut. Cari tahu siapa pelakunya," tegasnya.
Sepanjang 2016 ini, Riau bisa disebut berhasil mengatasi masalah Karlahut dengan menekan angka luasan kebakaran. Tahun ini juga merupakan yang pertama kalinya wilayah itu tidak terpapar kabut asap.
Seluruh personil yang tergabung dalam Satgas Karlahut terus berupaya melakukan pencegahan dan penanggulangan seperti membangun ribuan sekat kanal dan penegakan hukum meski masih tetap ditemukan lokasi baru yang terbakar. Pada pekan lalu, wilayah Pelalawan juga terpantau terbakar. Kebakaran di wilayah itu mencapai belasan hektar yang diduga terjadi pada lahan perusahaan.
Pewarta: Fazar Muhardi & Anggi Romadhoni
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: