Dinas: tak ada pembatasan truk sawit lewati Jalinsum saat lebaran
25 Juni 2016 18:40 WIB
Dua truk pengangkut sawit melintas di kawasan perkebunan sawit PT Wanasawit Subur Lestari 2, Kalimantan Tengah, Sabtu (19/12/2015). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Mukomuko (ANTARA News) - Pejabat Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan selama mudik lebaran ini tidak ada pembatasan kendaraan pengangkut tandan buah segar (TBS) kelapa sawit melintas di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) daerah itu.
"Tidak ada pembatasan karena jalur transportasi darat di daerah kita ini tidak terlalu padat lalu lintasnya," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Mukomuko Ruslan, di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu menjawab antisipasi dari instansi tersebut dalam mengurangi kemacetan lalu lintas akibat kendaraan berbadan besar yang mengangkut tandan buah segar dan minyak mentah kelapa sawit melintas selama masa mudik dan balik lebaran di Jalinsum.
Meskipun tidak ada pembatasan, ia berharap, kendaraan berbadan besar mengutamakan kendaraan pemudik yang melintas di Jalinsum di daerah itu.
"Kita minta kendaraan itu tidak menggunakan jalan semaunya. Kalau selama ini mereka yang menguasai jalan," ujarnya.
Ia mengatakan, kalau kendaraan yang membawa tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dan minyak mentah kelapa sawit atau CPO menjelang lebaran dihentikan, maka dampaknya kepada petani.
Karena, katanya, penghasilan petani sawit menjelang lebaran ini dari hasil menjual TBS kelapa sawit ke pabrik.
"Kalau kita Stop otomatis petani tidak ada pendapatan menjelang lebaran ini," ujarnya.
"Tidak ada pembatasan karena jalur transportasi darat di daerah kita ini tidak terlalu padat lalu lintasnya," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Mukomuko Ruslan, di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu menjawab antisipasi dari instansi tersebut dalam mengurangi kemacetan lalu lintas akibat kendaraan berbadan besar yang mengangkut tandan buah segar dan minyak mentah kelapa sawit melintas selama masa mudik dan balik lebaran di Jalinsum.
Meskipun tidak ada pembatasan, ia berharap, kendaraan berbadan besar mengutamakan kendaraan pemudik yang melintas di Jalinsum di daerah itu.
"Kita minta kendaraan itu tidak menggunakan jalan semaunya. Kalau selama ini mereka yang menguasai jalan," ujarnya.
Ia mengatakan, kalau kendaraan yang membawa tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dan minyak mentah kelapa sawit atau CPO menjelang lebaran dihentikan, maka dampaknya kepada petani.
Karena, katanya, penghasilan petani sawit menjelang lebaran ini dari hasil menjual TBS kelapa sawit ke pabrik.
"Kalau kita Stop otomatis petani tidak ada pendapatan menjelang lebaran ini," ujarnya.
Pewarta: Ferri Arianto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: