Kisruh Bantargebang, Sandiaga Uno minta sampah dikelola jadi berkah
24 Juni 2016 16:04 WIB
Warga melintas di dekat sejumlah truk yang mengatri masuk kedalam Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/1) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak)
Jakarta (ANTARA News) - Permasalahan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang kembali memanas saat warga pada Rabu (22/6) memblokade pintu masuk lokasi karena menilai pembuangan sampah telah melebihi kuota 2.000 ton.
Meskipun blokade itu telah dibuka, bakal calon gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai permasalahan ini dapat diatasi dengan mengubah paradigma sampah menjadi berkah.
"Menurut saya Pemerintah Provinsi bisa mengubah paradigma sampah dari masalah menjadi berkah," kata politisi Partai Gerindra tersebut saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Sandiaga menekankan, sampah seharusnya dikelola menjadi energi yang pada akhirnya bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan menguntungkan warga sekitar.
"Sampah untuk dikelola, menjadi energi. Dengan semangat itu, kita bisa ciptakan lapangan kerja," kata pria kelahiran 1969 tersebut.
Sebelumnya diberitakan, warga di sekitar TPST Bantargebang menghadang sejumlah truk pengangkut sampah dari Jakarta. Hal ini juga menjadi buntut penolakan swakelola TPST oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Meskipun blokade itu telah dibuka, bakal calon gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai permasalahan ini dapat diatasi dengan mengubah paradigma sampah menjadi berkah.
"Menurut saya Pemerintah Provinsi bisa mengubah paradigma sampah dari masalah menjadi berkah," kata politisi Partai Gerindra tersebut saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Sandiaga menekankan, sampah seharusnya dikelola menjadi energi yang pada akhirnya bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan menguntungkan warga sekitar.
"Sampah untuk dikelola, menjadi energi. Dengan semangat itu, kita bisa ciptakan lapangan kerja," kata pria kelahiran 1969 tersebut.
Sebelumnya diberitakan, warga di sekitar TPST Bantargebang menghadang sejumlah truk pengangkut sampah dari Jakarta. Hal ini juga menjadi buntut penolakan swakelola TPST oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
Tags: