London (ANTARA News) - Harga emas melesat ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun pada Jumat, menyusul keputusan mengejutkan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa (Brexit).

Logam mulia melonjak setinggi 1.359,08 dolar AS per ounce -- tingkat tertinggi sejak 19 Maret 2014 -- sebelum menetap di 1.318,80 dolar AS pada sekitar pukul 06.50 GMT (pukul 13.50 WIB).

Investor berbondong-bondong ke investasi yang secara tradisional dinilai aman (safe haven) di tengah kekhawatiran atas dampak global dari keputusan Inggris untuk menarik diri dari blok 28 negara Uni Eropa, setelah pertarungan sengit dua kubu dalam pemungutan suara referendum tentang keanggotaan Inggris di Uni Eropa.

"Emas melonjak karena investor berduyun-duyun ke tempat yang relatif aman," kata Joe Rundle, kepala perdagangan di ETX Capital di London.

Para investor telah salah langkah dengan hasil pemungutan suara setelah jajak pendapat dan taruhan pada Kamis menunjukkan kemenangan bagi kubu "Tetap" di Uni Eropa.

"Kemenangan (kubu) Tinggalkan telah mengirimkan salah satu kejutan pasar terbesar sepanjang masa," tambah Rundle.

"Gaung pilihan itu akan terasa di seluruh dunia. Luasnya kerusakan pada harga-harga aset sulit untuk diukur, tapi itu mungkin lebih besar daripada apa pun setidaknya sejak Lehmans," tambahnya, mengacu pada kejatuhan bank investasi AS selama krisis keuangan global 2008.

"Jujur untuk mengatakan bahwa kami tidak pernah melihat sesuatu seperti itu dan kemungkinan pasar akan tetap sangat volatil selama jam-jam dan hari-hari mendatang," kata Rundle.