Jakarta (ANTARANews) - Produk makanan dan minuman instan asal Indonesia diminati oleh sejumlah pembeli potensial pada pameran Africas Big Seven (AB7) yang digelar pada 19-21 Juni 2016, di Johannesburg, Afrika Selatan .

"Afrika Selatan (Afsel) berperan penting sebagai pintu masuk produk ekspor Indonesia ke negara-negara Afrika lain, seperti Botswana, Lesotho, dan Swaziland," kata Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Johannesburg Pontas Tobing, pada keterangan pers yang diterima, Kamis.

Pontas mengatakan, sejumlah buyer potensial berminat memboyong produk-produk tersebut ke pasar Afrika Selatan untuk didistribusikan ke seluruh benua Afrika. Partisipasi Indonesia dalam AB7 ini merupakan salah satu upaya Indonesia untuk meningkatkan ekspor dan menembus pasar Afsel.

Menurut Pontas, antusiasme masyarakat Afsel terhadap produk makanan dan minuman asal Indonesia cukup tinggi. Hal itu terlihat dari permintaan yang besar terhadap produk-produk tersebut yang dinilai berkualitas tinggi dan memenuhi standar kesehatan.

AB7 merupakan pameran barang konsumsi paling bergengsi di Afrika, dimana pada tahun 2016 diikuti oleh 72 negara dengan 13 ribu pembeli yang bergerak di bidang makanan dan minuman, agrifood, teknologi mamin, interbake, produk ritel, dan bisnis makanan.

Keikutsertaan Indonesia diprakarsai oleh ITPC Johannesburg dengan menggandeng Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI).

Dalam pameran yang menghadirkan delapan perusahaan Indonesia tersebut, Pontas menambahkan, ITPC Johannesburg juga bekerja sama dengan KJRI Cape Town menyelenggarakan business matching antara partisipan Indonesia dengan KADIN Cape Town guna menjajaki potensi bisnis di wilayah selatan Afsel.

Neraca perdagangan Indonesia-Afsel periode April 2016 tercatat surplus sebesar 121,72 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau turun sebesar 23,37 persen dibandingkan periode yang sama pada 2015 yang telah mencapai 158,85 juta dolar AS.

Sementara nilai ekspor Indonesia ke Afsel tercatat sebesar 205,11 juta dolar AS dan impor Indonesia dari Afsel tercatat sebesar 83,39 juta dolar AS pada periode tersebut.