Bahkan sebelum pergi ke Jakarta, ibunya sampai harus merelakan gelang, kalung dan anting agar anaknya bisa bersekolah.
"Dulu saya ke sekolah jalan kaki sejauh lima kilometer. Kalau makan pakai telur, telurnya dibagi jadi delapan. Tapi kini saya jadi ketua MPR, rahasianya karena saya bersekolah," tutur Hasan, saat meresmikan Perpustakaan Seru Krakatau di Mesjid Agung Kalianda, Lampung Selatan, Rabu.
Tak luput, dia pun mengajak masyarakat Lampung bekerja keras memberantas kemiskinan, salah satunya dengan berusaha menyekolahkan anak-anaknya.
Dia sempat menyindir para orangtua yang memilih menghabiskan uangnya membeli rokok, dibandingkan mengutamakan pendidikan anak-anaknya.
"Jangan sampai bapaknya merokok, tapi anaknya tidak bisa beli buku atau bayar SPP. Demikian pula ibu-ibu, agar ikhlas melepas perhiasan demi pendidikan anak-anak. Jangan sampai, ke mana-mana memakai perhiasan, tetapi anaknya tidak bersekolah," kata dia.
"Jangan sampai bapaknya merokok, tapi anaknya tidak bisa beli buku atau bayar SPP. Demikian pula ibu-ibu, agar ikhlas melepas perhiasan demi pendidikan anak-anak. Jangan sampai, ke mana-mana memakai perhiasan, tetapi anaknya tidak bersekolah," kata dia.
"Mengubah nasib harus dimulai dari diri sendiri. Kuncinya pendidikan. Paksakan diri bapak ibu untuk sekolahkan anak. Dukung mereka raih cita citanya. Inilah kunci keluar dari lingkaran kemiskinan," kata Hasan.