Polda Kepri tingkatkan pengamanan perairan Natuna
22 Juni 2016 03:34 WIB
Dokumentasi--Kapal Penangkap Ikan Ilegal. Petugas Kepolisian Ditpolrair Polda Aceh mengawasi empat anak buah kapal setelah penangkapan kapal ilegal asal Malaysia nomor lambung PKFB 992 dengan menggunakan KM Hayabusa di perairan laut Aceh tepatnya 40 mil dari pelabuhan Kuala Langsa, Aceh, Kamis (28/4/2016). Dalam peristiwa penangkapan kapal asing tersebut pada Rabu (27/4/2016) malam, seorang petugas Ditpolair Polres Kota Langsa meninggal dunia akibat terjatuh dari kapal. (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)
Batam (ANTARA News) - Kapolda Kepulauan Riau Brigjen Pol Sam Budigusdian mengatakan terus meningkatkan pengamanan wilayah perairan Kabupaten Natuna dari pencurian ikan oleh nelayan asing demi kedaulatan NKRI.
"Untuk mengamankan NKRI dan upaya menangani pencurian ikan, Mabes Polri menempatkan KP Baladewa yang cukup besar di Natuna. Bersama instansi lain kami akan menjaga keutuhan wilayah Indonesia," kata Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian, usai acara Nuzulul Quran di Masjid Al Halim Polda Kepri, Batam, Selasa.
Ia mengatakan, kondisi di perairan Natuna oleh Tiongkok masih dianggap bagian dari lautan mereka tentu membutuhkan perhatian semua pihak, baik Polri, TNI, KKP, Bakamla, dan instransi terkit lain.
"Presiden sudah memerintahkan untuk mempertahankan kedaulatan karena wilayah Natuna masih dianggap lautan Tiongkok. Artinya semua pihak terkait ambil bagian sesuai tupoksi masing-masing," kata dia lagi.
Karena itu, dia menegaskan pihaknya sekuat tenaga bersama komponen lain berupaya mempertahankan NKRI ini dari segala bentuk ancaman.
"Kami juga sudah membimbing nelayan kita untuk melaut dengan tenang. Saya kira semua cara harus dilakukan untuk melindungi nelayan kita," kata Sam.
Kasus pencurian ikan oleh nelayan-nelayan asing di Natuna, kata dia, Polda Kepri tidak akan mentolerir dan akan menangkap pelakunya.
"Kemarin kapal Polri menangkap empat kapal nelayan Vietnam yang tengah mencuri ikan. Saat ini sedang diproses. Kami akan berantas kegiatan pencurian ikan di sana," kata dia.
Akhir-akhir ini kapal nelayan Tiongkok yang dikawal kapal penjaga pantai mereka masuk ke wilayah Indonesia di kawasan Natuna Provinsi Kepri.
Kapal TNI AL sempat menghalau kapal-kapal tersebut agar tidak masuk wilayah Indonesia khususnya perairan Kabupaten Natuna.
"Untuk mengamankan NKRI dan upaya menangani pencurian ikan, Mabes Polri menempatkan KP Baladewa yang cukup besar di Natuna. Bersama instansi lain kami akan menjaga keutuhan wilayah Indonesia," kata Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian, usai acara Nuzulul Quran di Masjid Al Halim Polda Kepri, Batam, Selasa.
Ia mengatakan, kondisi di perairan Natuna oleh Tiongkok masih dianggap bagian dari lautan mereka tentu membutuhkan perhatian semua pihak, baik Polri, TNI, KKP, Bakamla, dan instransi terkit lain.
"Presiden sudah memerintahkan untuk mempertahankan kedaulatan karena wilayah Natuna masih dianggap lautan Tiongkok. Artinya semua pihak terkait ambil bagian sesuai tupoksi masing-masing," kata dia lagi.
Karena itu, dia menegaskan pihaknya sekuat tenaga bersama komponen lain berupaya mempertahankan NKRI ini dari segala bentuk ancaman.
"Kami juga sudah membimbing nelayan kita untuk melaut dengan tenang. Saya kira semua cara harus dilakukan untuk melindungi nelayan kita," kata Sam.
Kasus pencurian ikan oleh nelayan-nelayan asing di Natuna, kata dia, Polda Kepri tidak akan mentolerir dan akan menangkap pelakunya.
"Kemarin kapal Polri menangkap empat kapal nelayan Vietnam yang tengah mencuri ikan. Saat ini sedang diproses. Kami akan berantas kegiatan pencurian ikan di sana," kata dia.
Akhir-akhir ini kapal nelayan Tiongkok yang dikawal kapal penjaga pantai mereka masuk ke wilayah Indonesia di kawasan Natuna Provinsi Kepri.
Kapal TNI AL sempat menghalau kapal-kapal tersebut agar tidak masuk wilayah Indonesia khususnya perairan Kabupaten Natuna.
Pewarta: Larno
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: