Presiden pastikan tol Depok-Antasari rampung 2018
21 Juni 2016 16:35 WIB
Direktur Utama PT Citra Waspphutowa Tri Agus Riyanto (kiri) bersama Presiden Joko Widodo (tengah) dan Pimpinan CMNP Group Jusuf Hamka (kanan), meninjau lokasi proyek pembanguan jalan Tol Depok - Antasari di Cilandak, Jakarta, Selasa (21/6/2016). Pada kesempatan tersebut Jokowi berharap pembebasan lahan dari Antasari sampai Bojong Gede bisa diselesaikan pada 2017 sehingga jalan tol tersebut bisa beroperasi pada 2018. (ANTARA FOTO/HO/pd/ama/16)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan proyek pembangunan jalan tol Depok-Antasari rampung akhir 2018.
"Enggak ada masalah, saya kira 21 kilometer ini akan selesai akhir 2018 karena pembebasan (lahan) tadi saya tanya, akhir 2017 rampung," kata Presiden Jokowi saat meninjau proyek jalan tol Depok-Antasari di Jakarta, Selasa.
Presiden mengatakan meski di lapangan muncul masalah-masalah kecil namun demi kepentingan jutaan orang, maka proyek pembangunan jalan tol tersebut harus berlanjut.
"Rampung nanti pembebasan lahan rampung konstruksi, mengikuti tidak ada masalah," katanya.
Ia menekankan pentingnya kontrol dalam pelaksanaan proyek, dan meminta penerapan manajemen pengawasan dan kontrol yang baik dalam pelaksanaan setiap proyek.
"Kalau pekerjaan itu dilihat diawasi dikontrol saya kira yang kerja juga semangat kalau ada masalah bisa disampaikan masalahnya apa. Kecil-kecil tapi bisa menjadikan sebuah pekerjaan menjadi mundur tapi kalau tadi sudah ketemu semuanya saya kira tidak ada," katanya.
"Ya ada manajemen kan, kalau tidak ada kontrol kan bubar," katanya.
"Enggak ada masalah, saya kira 21 kilometer ini akan selesai akhir 2018 karena pembebasan (lahan) tadi saya tanya, akhir 2017 rampung," kata Presiden Jokowi saat meninjau proyek jalan tol Depok-Antasari di Jakarta, Selasa.
Presiden mengatakan meski di lapangan muncul masalah-masalah kecil namun demi kepentingan jutaan orang, maka proyek pembangunan jalan tol tersebut harus berlanjut.
"Rampung nanti pembebasan lahan rampung konstruksi, mengikuti tidak ada masalah," katanya.
Ia menekankan pentingnya kontrol dalam pelaksanaan proyek, dan meminta penerapan manajemen pengawasan dan kontrol yang baik dalam pelaksanaan setiap proyek.
"Kalau pekerjaan itu dilihat diawasi dikontrol saya kira yang kerja juga semangat kalau ada masalah bisa disampaikan masalahnya apa. Kecil-kecil tapi bisa menjadikan sebuah pekerjaan menjadi mundur tapi kalau tadi sudah ketemu semuanya saya kira tidak ada," katanya.
"Ya ada manajemen kan, kalau tidak ada kontrol kan bubar," katanya.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
Tags: